RiderTua.com – Marc Marquez menampilkan performa luar biasa di GP Catalunya saat start dari posisi ke-14 dan finis di posisi ke-3. Ketika berusaha menahan serangan Aleix Espargaro (Aprilia), ban belakang soft yang dipilihnya mulai mengganggunya. Marquez berusaha membatasi keausan ban saat rivalnya Pecco Bagnaia dan Jorge Martin finis di depannya.
Meskipun sepanjang akhir pekan Marquez tampil impresif dalam hal race pace, menjadi pembalap ‘pemula’ di Ducati adalah hal yang menyebabkan dia memulai akhir pekan dengan konsisi tertinggal dibandingkan dengan Bagnaia dan Martin.
Marc Marquez : Saya Melihat Data Sprint Pecco Bagnaia Agar Bisa Gacor di Main Race
Marc Marquez menjelaskan, “Itu adalah salah satu hal tersulit ketika kita berada di tahun pertama mengendarai motor. Di setiap sirkuit, kita dapat melihat apa yang mereka lakukan tahun lalu (data), tetapi gaya balap kita berbeda. Saat kami memulai dan mengalami beberapa masalah, kami selalu tertinggal. Pada Sabtu pagi, saya mencoba sesuatu yang banyak membantuku untuk bisa mendekati pembalap Ducati lainnya.”

“Hal ini memberi saya kecepatan, namun sekarang kami perlu memahami cara membuat catatan waktu terbaik dalam time attack dan cara menghindari terlalu banyak menekan bagian depan motor (gaya balap beda dengan Honda). Itu adalah salah satu masalah pada GP23 ... tapi saya sangat senang karena kami kalah di sana tapi mendapat poin lain. Sangat penting untuk naik podium di Montmelo, karena ini adalah salah satu sirkuit tersulit bagi saya,” imbuh Juara Dunia 8 kali itu.
Setelah kesulitan pada hari Jumat, perubahan haluan Marquez di Barcelona bahkan lebih mengesankan dibandingkan di Le Mans. Dan meskipun hal itu dimulai pada sprint hari Sabtu, menganalisis data milik Pecco Bagnaia untuk race hari Minggu berarti dia dapat menggunakan informasi tambahan tersebut untuk keuntungannya di balapan utama.
Ketika ditanya apa yang menyebabkan dia menggunakan ban soft dan mampu mencapai jarak balapan hingga akhir? Sambil tertawa Marquez menjawab, “Melihat data Pecco kemarin. Pada hari Sabtu dia mengelola ban dengan lebih baik dan ketika ada pembalap yang cepat maka kita akan menirunya, hanya itu. Maksud saya, saya tahu tikungan kanan panjang adalah salah satu kelemahanku karena saya membalap sepertti di Honda, tapi saya sudah terbiasa membalap seperti ini selama 10 tahun di Honda dan cukup sulit untuk mengubahnya.”
“Saya mencoba tetapi cukup sulit untuk berubah. Tapi kemudian saya memahami gaya balap Jorge, gaya balap Pecco, dan kemudian mencoba meniru yang terbaik dari mereka. Tentu saja, mereka memiliki pengalaman 4 atau 5 tahun dengan motor ini dan Bagnaia adalah juara dunia dua kali dan membalap dengan sempurna. Jadi di setiap trek saya belajar sesuatu,” jelas Marc Marquez.
Setelah Montmelo Barcelona, tantangan berikutnya bagi Marquez adalah Mugello, sirkuit lain yang biasanya sulit baginya. Namun dia kini mengendarai motor paling kompetitif di grid, sehingga peluang untuk naik podium dan bahkan meraih kemenangan bisa saja terjadi.
Meski begitu Marquez tak mau berekspektasi tinggi. “Mugello bukanlah sirkuit terbaik untuk meraih kemenangan. Saya membayangkan tikungan panjang, Pecco akan sangat cepat di sana. Itu adalah salah satu keunggulannya. Tapi jangan stres, jangan panik. Saya senang dan menikmatinya. Paruh kedua musim ini akan segera tiba, di mana saya berharap motornya lebih siap, tapi memang benar bahwa mereka akan lebih kuat dibanding lainnya. Mari kita lihat apa yang bisa kami lakukan, namun saya sangat senang bisa bertarung dengan kedua rider top ini,” pungkas Marc Marquez.