RiderTua.com – Setelah finis ke-2 di Jerez dan Le Mans, Marc Marquez menjalani balapan kandangnya di Catalunya dengan rasa percaya diri yang tinggi. Saat ini rider Gresini itu berada di peringkat 3 dengan 89 poin (perolehan poin yang sama dengan Enea Bastianini yang duduk di peringkat 4) dalam klasemen. Dia hanya tertinggal 2 poin dari juara bertahan Pecco Bagnaia yang menempati peringkat 2 dan terpaut 40 poin dari pemimpin klasemen Jorge Martin.
Menjelang GP Catalunya, justru terkait dengan dua lawan beratnya inilah Marquez meredam ekspektasi yang terlalu berlebihan. “Keduanya sangat kuat. Masalah saya bukan pada Ducati saya, tapi Pecco dan Jorge,” tegasnya.
Marc Marquez : Masalah Saya Bukan Motor Tapi Pecco Bagnaia dan Jorge Martin

Selain itu, trek Montmelo sepanjang 4,657 km belum tentu menjadi trek favoritnya dan balapan tidak selalu berjalan baik baginya. Marc Marquez menggambarkannya sebagai trek yang sulit, namun tetap menunjukkan bahwa dia cukup sukses di balapan kandangnya. Dia hanya meraih 3 kemenangan (125cc pada 2010, MotoGP pada 2014 dan 2019) di Barcelona, ini jelas menggarisbawahi hal tersebut.
Saat ini Marquez menjadi pusat spekulasi, mengenai siapa yang akan mendapatkan tempat kedua di tim pabrikan Ducati musim depan. Bahkan setelah Gigi Dall’igna mengungkapkan bahwa selama beberapa hari dia harus berpikir keras tentang hal itu, rumor terus berseliweran.
Marc Marquez sepenuhnya tahu bahwa dia memiliki kemampuan yang baik, namun dia memilih tetap bersikap hati-hati dalam membahas topik ini. “Adalah logis bahwa setiap pembalap ingin memiliki paket terbaik. Hal itu membuat balapan jauh lebih mudah. Saat ini saya hanya ingin menunjukkan penampilan bagus sehingga saya punya semua opsi terbuka,” ujar Baby Alien.
Namun juara dunia 8 kali itu mencatat bahwa dulu pembalap bisa membuat perbedaan yang lebih besar tapi saat ini teknologi juga sangat seimbang. “Kita semua tahu. Mencapai puncak adalah satu hal. Namun bertahan di sana selama bertahun-tahun adalah bagian yang sulit,” pungkasnya.