RiderTua.com – Kia EV3 menjadi model BEV terbaru lainnya yang dikembangkan oleh merek asal Korea Selatan tersebut. Masih memakai platform e-GMP dari Hyundai, model ini memiliki dimensi lebih kecil jika dibandingkan dengan model EV sebelumnya. Mungkin ada yang mengira Kia akan memakai baterai jenis LFP (lithium ferro-phosphate) untuk EV3. Namun mereka memakai baterai NCM yang disebut memiliki harga lebih mahal.
Kia Ev3 Memakai Baterai Jenis NCM, Bukan LFP
Kebanyakan mobil listrik yang dijual di seluruh dunia memakai baterai jenis LFP, meski tidak sedikit ada yang memakai baterai jenis blade, contohnya BYD. Baterai LFP memang masih banyak dipakai, walau dengan sejumlah kekurangan yang dimiliki, seperti mudah terbakar dalam kondisi tertentu. Sehingga dikembangkan blade battery yang lebih aman bagi mobil.
Sebenarnya masih ada jenis baterai lainnya, yaitu NCM. Baterai jenis ini memakai bahan baku nikel, cobalt, dan mangan, sehingga disebut sebagai NCM karena memakai ketiga bahan tersebut sebagai sumber dayanya. Hanya saja karena bahannya yang tidak murah, biaya produksinya lebih mahal dari baterai LFP, tapi Kia masih memakai baterai jenis ini untuk model BEV terbarunya, EV3.

Baterai NCM vs LFP
Kia mengaku kalau baterai LFP memang memiliki banyak kelebihan dan sudah dipakaikan oleh banyak mobil listrik di seluruh dunia. Tapi mereka lebih memilih baterai NCM karena dapat memberikan tenaga yang lebih baik, pengisian daya lebih cepat, serta jarak tempuh yang cukup jauh. Kemudian berat baterai jenis ini lebih ringan dari LFP, dan inilah yang menjadi alsan mengapa Kia memakai baterai NCM pada EV3.
Tapi karena masalah pada biaya produksinya yang cukup mahal, entah apakah ini juga akan berdampak pada harga jualnya. Terlebih jika mobil didatangkan dalam bentuk CBU dari luar negeri, jelas ini membuat harga jualnya menjadi lebih mahal lagi.