RiderTua.com – BMW melihat kondisi pasar roda empat di Indonesia yang begitu mengkhawatirkan. Kondisi ekonomi baik dalam maupun luar negeri mengalami penurunan, sehingga menurunkan minat konsumen untuk membeli mobil. BMW juga melihat ada perubahan harga sejumlah mobil akibat dari melemahnya nilai rupiah. Namun mereka memilih untuk mempertahankan harga mobilnya untuk sekarang.
BMW Tidak Ingin Naikkan Harga Mobilnya
Kenaikan harga mobil biasanya terjadi pada awal atau pertengahan bulan, meski terkadang ini bisa terjadi dalam kondisi tertentu, seperti melemahnya nilai rupiah. Walau ini tidak terjadi dalam waktu singkat, karena tentunya produsen harus menentukan berapa kenaikan harga mobilnya. BMW menjadi salah satu diantaranya yang tidak langsung menaikkan harga jual mobilnya begitu saja.
BMW menyebut kalau melemahnya nilai rupiah sebenarnya tidak terlalu berdampak besar pada harga mobilnya karena merupakan mobil CBU. Sehingga yang dapat mempengaruhi harga jualnya secara signifikan yaitu nilai tukar dolar AS, dan inilah yang harus diwaspadai. Mengingat sebagian besar modelnya diimpor dari luar negeri, maka harga jualnya juga ikut terpengaruh jika sewaktu-waktu melemah.

Permintaan Tinggi di Pasarnya
Tidak hanya mempengaruhi harganya, konsumen biasanya akan menunggu sampai kenaikan harga mobil terjadi. Jelas ini dapat mempengaruhi penjualan mobil, tidak hanya bagi BMW tetapi juga seluruh produsen otomotif di Indonesia. Walau sejauh ini BMW tidak terkena dampak serius dari melemahnya nilai tukar rupiah, setidaknya untuk sekarang.
Sementara itu, permintaan di pasarnya masih cukup tinggi, namun BMW masih dapat memenuhi semua permintaan tersebut. Mereka ingin memberikan yang terbaik bagi konsumennya, terutama dalam menghadirkan produk berkualitas tinggi. Sekaligus dalam menambah lebih banyak pilihan di pasar dengan merilis model baru, entah itu model all new atau penyegaran model yang sudah ada.