RiderTua.com – Maverick Vinales dikabarkan ‘tergiur’ dengan gaji yang bisa didapatnya dengan bergabung dengan Honda. Kontrak rider berusia 29 tahun itu akan berakhir pada 2024, tapi Aprilia masih menunggu keputusan Aleix Espargaro apakah dia akan pensiun atau tida. Dan pabrikan asal Noale itu lebih memilih untuk mempertahankan kedua pembalap pabrikan mereka tahun depan.
Honda mungkin mengalami musim yang buruk di trek, namun kontrak yang bisa mereka tawarkan masih sangat menarik bagi pembalap yang menunggangi motor yang jauh lebih baik. “Pembalap MotoGP paham bahwa mereka dapat meminta beberapa Euro lebih banyak ketimbang yang ditawarkan oleh kompetitor jika mereka pergi ke Honda,” demikian laporan Motosprint.
Maverick Vinales Tergiur Gaji Tinggi yang Ditawarkan Honda
“Vinales tergiur dengan apa yang bisa dia peroleh di Honda,” lanjut Motosprint. Bukan tanpa alasan, karena meskipun RS-GP miliknya jauh lebih kompetitif dibandingkan RC213V, Vinales tahu bahwa pabrikan Jepang itu mau menggaji jauh lebih mahal ketimbang Aprilia.

Contohnya, Aprilia ‘diduga’ telah gagal dalam upaya untuk mengontrak Fabio Quartararo. Mereka kalah dengan kekuatan Yamaha yang mampu menjadikan El Diablo sebagai pembalap MotoGP dengan gaji tertinggi di MotoGP.
Honda memiliki kontrak Luca Marini (Repsol) dan Johann Zarco (LCR) untuk tahun 2025 tetapi masa depan Joan Mir dan Takaaki Nakagami masih belum jelas. Vinales yang sedang dalam performa terbaiknya, mungkin tidak akan pernah memiliki waktu yang lebih berharga untuk bernegosiasi dengan pabrikan pesaingnya.
Dengan menjuarai GP Amerika, Vinales menjadi pembalap MotoGP pertama yang meraih kemenangan dengan 3 pabrikan berbeda. Dia juga berhasil memenangkan 2 sprint race musim ini. Pindah ke Honda akan memberi Vinales impian untuk menang dengan pabrikan ke-4 sekaligus akan memperbesar saldo rekening banknya.
Namun Marini yang pindah dari tim VR46 Ducati untuk menggantikan Marc Marquez di Repsol Honda, sejauh ini mengalami masa-masa yang mengecewakan. Adik Valentino Rossi itu menjadi satu-satunya pembalap MotoGP yang belum mencetak poin musim ini dan selalu finis di belakang. Ini jelas berpotensi menjadi peringatan bagi Vinales, bahwa jalan yang harus ditempuh pabrikan asal Jepang itu masih sangat panjang dalam misi pemulihannya.
Selain Vinales, Honda juga telah dikaitkan dengan Jack Miller dan bahkan Jorge Martin.