RiderTua.com – Yamaha telah mengumumkan perpanjangan kontrak bernilai fantastis Fabio Quartararo hingga akhir 2026. Menurut Alex Hofmann seorang pengamat MotoGP, tidak ada alternatif bagi pembalap asal Prancis itu selain tetap bertahan di Yamaha dan terutama mengacu pada keseluruhan tim di paddock. Atau ancaman hengkang adalah strategi untuk mendongkrak gaji?
Hofmann mengatakan, “Sebenarnya, tidak ada ‘real’ opsi untuk Fabio Quartararo. Pedro Acosta juga menjadi faktor yang tidak kalah pentingnya. Kedatangannya di KTM telah menyebabkan gejolak dan ketatnya pasar di antara tim-tim papan atas. Ditambah lagi posisi Marc Marquez. Artinya, saat ini seluruh posisi di kedua pabrikan ditempati oleh motor-motor terbaik saat ini.”
Alex Hofmann : Mentok! Bertahan di Yamaha Karena Tidak Ada Opsi Lain untuk Fabio Quartararo

Lebih lanjut Alex Hofmann menjelaskan bahwa saat ini Honda bukanlah pilihan bagi Fabio. Jadi Aprilia akan tetap menjadi alternatif di antara tim pabrikan. Tentu saja, pindah ke tim asal Italia itu bisa saja terjadi, tapi menurutnya ada dua alasan yang menghalanginya. Di satu sisi Aprilia akan kesulitan menawarkan gaji setara dengan Yamaha dan di sisi lain Jorge Martin kemungkinan bisa menggantikan sahabat sekaligus rekan latihannya Aleix Espargaro di RS-GP.
Mantan pembalap itu juga percaya bahwa peran manajemen adalah salah satu faktornya. “Jangan lupa Aleix dan Jorge memiliki manajer yang sama yakni Albert Valera (juga menjadi manajer rookie Pedro Acosta) dan jika karier Espargaro berakhir, setidaknya Valera akan bernegosiasi dengan Aprilia untuk Jorge Martin,” imbuh Hoffman.
Terlepas dari tidak tersedianya kursi pada Desmosedici dan RC16 serta opsi Aprilia yang terbatas, Hofmann juga menekankan nilai di balik kesepakatan dengan Yamaha. Menurutnya Yamaha tidak sepenuhnya meninggalkan aksi tersebut. Yamaha ingin menjadi kompetitif dan mereka membutuhkan Quartararo untuk melakukannya. Mereka akan terus menggaji dengan baik untuk itu. Jadi bertahan bukanlah solusi darurat bagi El Diablo.
“Faktanya adalah, bursa transfer menjadi lebih sulit. Karena hanya ada pembalap yang benar-benar bagus, namun hanya ada tempat terbatas pada motor paling bertenaga. Dan jelas juga bahwa semua rider menginginkan motor terbaik!” pungkas Alex Hoffman.