RiderTua.com – Pedro Acosta merayakan podium MotoGP pertamanya di Portimao. Rookie tim GasGas Tech3 itu memulai balapan dengan menyingkirkan duo pabrikan Red Bull KTM Brad Binder dan Jack Miller, sebelum merubah balapan menjadi seru saat dirinya terlibat duel dan kemudian berhasil mengasapi Marc Marquez.
Yang paling sulit adalah saat dirinya berusaha menyalip Pecco Bagnaia karena Acosta dua kali hampir menabrakkan RC16-nya ketika mencoba menyalip pembalap pabrikan Ducati itu di tikungan pertama. Namun dengan 5 lap tersisa, akhirnya Acosta memastikan posisinya di tikungan ketiga, setelah Maverick Vinales mengalami kerusakan gear dan terjatuh sehingga memberi Acosta podium hanya di seri keduanya di kelas utama.
Pedro Acosta : Kaki Pecco Sangat Panjang Dia Menggunakannya Agar Lebih Stabil

Tampaknya Pedro Acosta ditakdirkan untuk sukses di MotoGP, dan aksinya menyalip pembalap seperti Pecoo Bagnaia dan Marc Marquez membuktikan hal itu. Ketika diwawancarai media dan membahas pertarungannya melawan Pecco, Acosta mengakui kesulitan untuk menyalip sang juara dunia.
“Saya tidak tahu. Pada awalnya saya terlalu sibuk. Saya terlalu sibuk berada di belakang Pecco. Terutama di tikungan pertama karena dia memiliki kaki yang sangat panjang dan menggunakannya agar dia lebih stabil,” ungkap rider muda asal Mazarron Spanyol itu.
BTW, ketika Acosta kembali ke pitlane usai menerima tropi, perayaan bersama para mekaniknya diwarnai dengan saling bercanda tentang melepas ‘pelat belajar (L)’ milik Acosta.
Mekanik Acosta mengatakan, “Haruskah kita melepas L?”
Acosta menimpali, “Itu sungguh luar biasa. Kecepatan di akhir balapan bagus.”
Kemudian pemilik tim GASGAS Tech 3 Herve Poncharal menambahkan, “Wajah anda terlihat sempurna.”
Sambil tertawa Acosta menambahkan, “Sekarang bukan bannya. Semua orang mendapat bonus hari ini. Saya start dengan lebih baik dibandingkan kemarin, namun pada tikungan pertama (Marc) Marquez menyentuh saya. Saya finis sedikit tertinggal, tapi lebih baik dari kemarin karena kemarin saya start dengan buruk.”
Saat naik ke podium, Enea Bastianini berkata kepada Acosta, “Anda memiliki ritme yang kuat.”
Acosta menjawab, “Itu bagus, ya. Pada akhirnya, saya terus mendapat lampu hijau untuk terus berkembang.”
Sejauh ini, ada perumpamaan bahwa semua yang ‘disentuh’ Acosta telah berubah menjadi ’emas’ selama tes pramusim dan dua seri pembuka.