Home MotoGP Pedro Acosta Menyalip 4 Pembalap yang Terkenal Paling Sulit Disalip, Juos Tenan!

    Pedro Acosta Menyalip 4 Pembalap yang Terkenal Paling Sulit Disalip, Juos Tenan!

    Pedro Acosta - MotoGP
    Pedro Acosta - MotoGP

    RiderTua.com – Penampilan rookie Pedro Acosta di GP Portugal sangat fenomenal. Rider berusia 19 tahun itu mampu menyalip pembalap top sekelas Jack Miller, Brad Binder, Marc Marquez, dan bahkan juara bertahan Pecco Bagnaia dan menjadikanya pembalap termuda ketiga yang naik podium dalam balapan keduanya pada debutnya di kelas premier di Portimao.

    Sylvain Guintoli mengatakan, “Rider of the day adalah Acosta. Tidak dapat dipercaya!”

    Sementara itu Michael Laverty menambahkan, “Dia adalah hadiah yang dibutuhkan MotoGP saat ini. Semua pembicaraan tentang aero dan kesulitan menyalip? Dia menyalip 4 pembalap yang paling sulit disalip yakni Miller, Binder, Marquez, Bagnaia. Dia membuatnya tampak mudah, tanpa usaha. Bahkan dalam wawancaranya di podium. Dia punya segalanya, karisma, kecepatan, gaya, dia melakukannya dengan percaya diri. Kita pasti akan membicarakannya sepanjang musim. Bagaimana seorang pemula, sudah naik podium!”

    Komentar Sylvain Guintoli dan Michael Laverty untuk GP Portugal, Pedro Acosta Juos Tenan!

    Pedro Acosta - Brad Binder - Jack Miller
    Pedro Acosta – Brad Binder – Jack Miller

    Mengenai gaya balap Pedro Acosta, Michael Laverty mengatakan bahwa dia menonjol. Dia sudah menjadi perbincangan di Moto2 dan Moto3, dia mampu menempatkan motor di tempat yang seharusnya. Kontrolnya bahkan keluar jalur sungguh luar biasa, ke bagian trek yang kotor dengan sliding di belakang.

    “Kemampuannya untuk menghitung dan mencari tahu bagaimana dia bisa menyalip setiap saat. Menyalip Pecco adalah yang terbaik, itu sangat berarti baginya. Dia harus benar-benar memikirkannya, memikirkan bagaimana dia bisa menyerang. Luar biasa. Turun ke bagian dalam pada bagian yang kotor, bagian belakang ‘berseluncur’. Dia harus menyerah, dia kehilangan waktu.”

    “Tekanan ban depannya meningkat. Lalu dia seperti menjatuhkan bom ke tikungan 3. Kepintarannya, dia memotong ke belakang, merebahkan motor kembali ke sisi dalam, tidak memberi kesempatan pada Pecco untuk kembali menyerang. Dia beruntung dengan masalah girboks Vinales untuk mendapatkan podium, tetapi dia memang pantas mendapatkannya,” tegas Laverty.

    Ketika Acosta ditanya mengenai overtake favoritnya, rookie dari tim GasGas Tech3 itu mengatakan, “Pecco. Saya menghabiskan banyak lap di belakangnya. Saya mencoba menyalipnya di tikungan 1 tetapi melebar. Saya kesulitan untuk menghentikan motor lalu berkata ‘oke’. Kemudian saya berkata lagi bahwa saya harus menyalipnya lagi. Pecco bagus karena merupakan yang pertama di tikungan 3,” ujar rider muda berjuluk Hiu dari Mazarron itu.

    Pedro Acosta - Marc Marquez - Pecco Bagnaia
    Pedro Acosta – Marc Marquez – Pecco Bagnaia

    Acosta finis di belakang Jorge Martin dan Enea Bastianini pada race hari Minggu, setelah finis ke-7 dalam sprint race.

    Mengenai jalannya balapan utama, rekan setim Augusto Fernandez itu mengatakan bahwa sungguh luar biasa, sejak awal balapan motornya jauh lebih baik dibandingkan hari Sabtu. Memang benar dalam balapan jarak jauh dengan tangki bahan bakar yang lebih berat, itu lebih natural baginya. Acosta telah melakoni balapan seperti ini sepanjang hidupnya. Dia mencoba berbagai hal saat pemanasan untuk memahami apa yang dia butuhkan di lap pertama, dan itu berhasil.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini