RiderTua.com – Setelah mengawali musim yang buruk dengan finis ke-21 di GP Qatar, Jack Miller menjadi pembalap tercepat ke-2 pada latihan hari Jumat di Portimao di belakang Enea Bastianini (Ducati). Tentu, ini hasil yang sangat positif bagi pembalap Red Bull KTM itu.
Miller mengatakan, “Tentu saja ini adalah hari yang baik. Kondisinya tidak seperti yang kami perkirakan, hujan semalaman. Motornya bekerja dengan baik, seperti yang terjadi sepanjang tahun. Senang rasanya bisa menunjukkan dan mencoba! Ada area yang bisa kami tingkatkan pada ban hard dan soft. Senang rasanya bisa lolos ke Q2, itu pekerjaan pertama yang selesai. Apa yang saya rasakan sore ini ketika saya mencatat waktu putaran dengan ban hard? Saya senang.”
Jack Miller Jalani Diet Ketat : Saya Tidak Pernah Makan Buah Sebanyak Ini Dalam Hidupku
Jack Miller sempat mengalami crash di awal tetapi bangkit kembali dengan percaya diri. Ketika ditanya apakah sirkuit Algarve cocok dengan motornya, rider asal Australia itu menjawab, “KTM lama mungkin lebih bisa bermanuver. Semua motor kini telah menggunakan wheel base yang lebih panjang. Tapi, motor kami cocok untuk itu.”
“Mulai dari tikungan 1 hingga 3, kita dapat melaluinya dengan baik, lalu mengikuti racing line putih di sekeliling bagian dalam, yang dulunya cukup sulit dilakukan oleh Ducati. Jadi ini trek yang cocok dengan motor kami. Qatar juga cocok dengan motor kami. Saya tidak merasa buruk. Saya hanya tidak bisa menyatukannya,” imbuh Papa Pip Florence itu.
Miller yakin dirinya mampu meraih podium akhir pekan ini. “Menurutku setiap pekan kalau tidak saya tidak akan show up. Tetapi yang jelas hal itu tampak lebih realistis minggu ini. Saya merasa sangat tidak nyaman usai balapan di Qatar, tapi itu lain ceritanya. Kami memiliki paket yang bagus. Kami hanya perlu melakukan start dengan baik untuk menyelaraskan diri dan kami dapat melakukan pekerjaan dengan baik,” jelas rekan setim Brad Binder itu.
Miller menjalani program kebugaran yang ketat sebelum dimulainya MotoGP musim 2024, tetapi tidak dapat menunjukkan kerja kerasnya karena hasil buruk di Qatar. “Saya bekerja sangat keras di luar musim, dan di pekan antara Qatar dan Portimao, untuk menghabiskan setiap pilihan dan melatih diri saya sendiri secara fisik dan mental. Oh tidak, saya belum pernah makan buah sebanyak ini dalam hidup saya. Saya mencoba segalanya!” pungkas Thriller Miller sambil tertawa.
