RiderTua.com – Meskipun telah mengakuisisi dua insinyur Ducati Max Bartolini dan Marco Nicotra, faktanya Yamaha masih terseok-seok di balapan pembuka musim di Qatar. Optimisme Yamaha pada tes pramusim ambyar seketika, karena Fabio Quartararo hanya finis ke-11 sementara Alex Rins ke-16 di sirkuit Lusail Doha.
Untuk itulah Yamaha tidak mau berekspektasi tinggi untuk seri kedua MotoGP musim 2024 akhir pekan ini di Portimao. “Hasil balap sebelumnya menunjukkan posisi kami. Jelas ada pekerjaan yang harus kami selesaikan, jadi ini akan menjadi pekan yang sibuk bagi kami,” ujar Massimo Meregalli, direktur tim Yamaha.
Yamaha Tegaskan Bahwa Perubahan Tidak Bisa Cepat
Massimo Meregalli menambahkan, “Tetapi, seperti yang dikatakan sebelumnya, perubahan yang kami coba lakukan bukanlah perubahan yang cepat dan kemajuan signifikan yang kami cari akan memerlukan waktu dan kerja keras. Meski begitu, tim dan Yamaha sangat termotivasi untuk melakukan perbaikan di setiap kesempatan dan mendukung penuh Fabio dan Alex. Ini akan menjadi balapan akhir pekan yang berharga bagi kami, karena ini merupakan kesempatan untuk mengonfirmasi temuan dari GP Qatar.”

Sementara itu Fabio Quartararo mengatakan, “GP Qatar bukanlah awal musim yang mudah tetapi sekarang kami tahu apa yang harus dikerjakan. Trek Portimao sangat berbeda dengan sirkuit Lusail, jadi akan menarik untuk melihat perbandingan antara handling motor dan keausan ban.”
“Dengan gagalnya mencetak poin pada sprint di Qatar, kami berada di kelompok tengah klasemen, jadi kami akan melakukan yang terbaik untuk naik peringkat akhir pekan ini. Seperti biasa, saya memberikan 100 persen yang terbai dan saya tahu tim juga demikian. Jadi mari kita lihat apa yang bisa kami lakukan!” imbuh rider berusia 25 tahun itu.
Di sisi lain, Alex Rins mengungkapkan, “Meski hasilnya tidak bagus, balapan kami di Qatar sangat berguna untuk mengekstrak beberapa data dan belajar banyak untuk Portimao. Sangat disayangkan bahwa 6 lap terakhir kami harus membayar harga karena berusaha terlalu keras untuk memulihkan posisi karena ban kami sudah habis.”
“Namun saya senang karena kami melaju dengan kecepatan yang sama dengan Yamaha lainnya, yang berarti kami berada di level yang sama dan kami berdua dapat bekerja sama untuk meningkat dengan cara yang sama,” lanjut mantan rider Suzuki itu.
Yamaha juga harus berjuang untuk mempertahankan Fabio Quartararo setelah kontraknya habis pada akhir 2024 ini. Aprilia dilaporkan mengincar tanda tangannya pada tahun 2025, sehingga Yamaha tahu bahwa mereka harus meyakinkan rider asal Prancis itu bahwa mereka berada di jalur yang tepat untuk kembali kompetitif. Sejak memenangi gelar dunia MotoGP 2021, performa Quartararo dan Yamaha sedang menurun.
Meskipun kecil harapan untuk kembali berjaya di Portimao pekan ini, jelas bahwa pabrikan asal Iwata Jepang itu menggunakan seri kedua musim di Portimao sebagai latihan pengumpulan data untuk mengembangkan proyek mereka. Masalah utama yang harus diperbaiki adalah kurangnya kecepatan balapan, dan sebuah kemunduran tak terduga di Qatar.