RiderTua.com – Setelah sekian lama, Marc Marquez kembali tersenyum. Pendatang baru tim Gresini Ducati itu memulai musim dengan baik, dengan finis di posisi ke-5 kalah 1,872 detik dibelakang pemenang Jorge Martin (Pramac) pada sprint race di Qatar.
“Apakah saya puas? Saya harus bahagia dan yang terpenting, saya harus realistis. Ya, tentu saja saya lebih suka menyelesaikannya lebih jauh ke depan. Apakah saya menginginkan lebih? Ya. Apakah saya melakukannya? Tidak. Hari ini 4 pembalap lebih cepat dari saya. Saya harus menerimanya,” ujar rider berusia 31 tahun itu.
Marc Marquez : Aleix Espargaro Favorit Menang di GP Qatar

Namun bahkan dengan standar tinggi seorang Marc Marquez, ada beberapa lap dalam sprint yang tidak perlu dikeluhkannya. “Menjelang pertengahan balapan, saya merasa sangat baik dan mampu mengimbangi posisi pembalap terdepan. Tapi saya memberikan tekanan yang terlalu besar pada ban dan akhirnya saya harus terima akibatnya. Masalahnya bukan pada keausannya, tapi suhu baik di depan maupun belakang, sementara pemenang bvalapan , Jorge Martin hanya membuat ban belakang terlalu panas karena setelah start dia ngacir di depan. Kecuali Aleix Espargaro, semua pembalap di depan harus berjuang dengan Michelin yang terlalu panas,” jelas Marc Marquez.
Sejauh mana Marc masih mempertahankan insting Honda-nya? Setelah berpikir sejenak, Baby Alien menjawab, “Di sektor terakhir kualifikasi, saya membalap sesuai naluri dan langsung kehilangan 0,1 detik. Itu gaya Honda lagi. Tapi saya bisa mengendalikan diri saat sprint.”
Namun Marc melakukan kesalahan, tepat di lap pertama. “Itulah yang terjadi jika kita belum memiliki kepercayaan terhadap motor kita,” ujarnya.
Marc Marquez menyebut pertarungan dengan Fabio di Giannantonio yang beberapa kali berganti keunggulan. “Itu butuh waktu karena dari awal saya tidak berani menyerang seperti yang seharusnya. Kita sebenarnya bisa menyalip di lintasan lurus! Dulu, biasanya saya tidak mendapatkan ‘kemewahan’ ini. Itu membuat segalanya lebih mudah. Hari ini saya menyalip 3 pembalap,” ungkapnya.
Marquez memperkirakan defisit membalapnya saat ini menjadi 0,23 detik per lap dibandingkan dengan rekan semereknya Jorge Martin dan Pecco Bagnaia. Peralihan dari Honda ke Ducati masih terasa setelah balapan pertama. “Saya selalu menekankan bahwa saya ingin berada di 5 atau 6 besar. Lalu saya tahu bahwa saya bisa kompetitif,” tegasnya.
Fakta bahwa Marquez tidak pernah kehilangan pandangan ke depan pada trek yang sama sekali tidak cocok baginya dalam beberapa tahun terakhir, memberikan harapan untuk masa depan. Bagaimanapun, Marc telah mengidentifikasi pembalap favorit yang jelas untuk balapan utama hari Minggu dan secara logis itu bukan dia.
“Bagiku, Aleix adalah favorit. Dia memiliki ‘kartu’ terbaik sepanjang balapan karena bannya bekerja paling konsisten. Para Ducati mungkin lebih cepat di trek lurus, tapi Aprilia punya cornering speed yang kuat,” pungkas mantan pembalap Repsol Honda itu.