Home Superbike Danilo Petrucci : Highside Rea Sangat Buruk dan Kemudian Gardner Menabrak Motornya

    Danilo Petrucci : Highside Rea Sangat Buruk dan Kemudian Gardner Menabrak Motornya

    Jonathan Rea - Crash
    Jonathan Rea - Crash

    RiderTua.com – Setelah finis ke-8 di race pertama dan hanya finis ke-15 di Superpole, Danilo Petrucci membalikkan keadaan pada balapan Superbike kedua di Phillip Island dan menempati posisi ke-3 dengan akselerasi terakhir yang luar biasa.

    “Ini gila. Pada balapan Superpole saya berada di posisi ke-15 dan motornya sangat sulit untuk dikendarai, dengan setup yang persis sama seperti hari Sabtu. Mungkin angin bertiup terlalu kencang. Saya sangat nervous saat memasuki race kedua, tapi saya langsung berada di grup terdepan. Saya berada tepat di belakang Johnny Rea ketika dia crash. Saya harap dia baik-baik saja karena highside-nya sangat buruk! Kemudian (Remy) Gardner menabrak motornya,” ungkap pembalap dari tim Barni Ducati itu.

    Danilo Petrucci : Highside Rea Sangat Buruk dan Kemudian Gardner Menabrak Motornya

    Jonathan Rea - Crash - Phillip Island
    Jonathan Rea – Crash – Phillip Island

    Setelah red flag, Danilo Petrucci kembali memaksakan diri dan berusaha sekuat tenaga lagi setelah restart dalam 11 lap. “Saya berada di depan, mampu bertarung dan pada awalnya saya berpikir, ‘jika saya finis sebagai pembalap terbaik di tim satelit, itu adalah hasil yang bagus’. Tapi tiba-tiba traksiku semakin besar, sementara pembalap seperti Rinaldi kehilangan arah. Pada sprint terakhir saya melihat Andrea Locatelli yang berada di sebelahku kehilangan kendali atas roda belakang dan crash, itu berarti saya mengamankan podium,” ungkap mantan pembalap MotoGP itu.

    Dalam tiga lap terakhir, rider Italia itu berhasil memperkecil gapnya dari pemimpin balapan dari 2 menjadi 1 detik dan bahkan bisa saja bertarung untuk meraih kemenangan dengan waktu yang lebih sedikit. “Tetapi saya juga sangat senang dengan posisi ke-3 ini. Sesuai prediksiku, di kelas ini kita bisa finis di peringkat 15 dan dengan mudah finis ke-3. Setidaknya 15 pembalap berhak mendapatkan podium, sungguh gila betapa dekatnya gapnya. Kurang lebih 0,1h detik bisa sangat berarti,” kata Petrux.

    Pada Race 1 hari Sabtu, Petrucci kehilangan semua peluang untuk menduduki posisi teratas dengan pit stop yang berlangsung terlalu lama yakni mencapai 5 detik. “Sebuah baut patah. Untungnya salah satu mekanik memiliki suku cadang yang sesuai di sakunya, sehingga kami dapat meminimalkan kerusakannya,” ungkap pembalap berusia 33 tahun itu..

    Petrucci juga memiliki kenangan beragam tentang sirkuit Phillip Island dari masa-masanya sebagai pembalap MotoGP. “Tahun 2019 saya start dari baris kedua dan berada di posisi ke-4 saat bertabrakan dengan Fabio Quartararo. Pada tahun 2018 bahkan saya memimpin ketika saya kehilangan kendali saat meluncur. Saya selalu tidak beruntung, atau saya bodoh. Saya tidak pernah bisa meninggalkan Phillip Island sambil tersenyum. Tapi saya lebih bahagia sekarang!” pungkas mantan pembalap Reli Dakar itu.

    Secara keseluruhan, Danilo Petrucci berada di peringkat ke-6 setelah tiga balapan dengan mencetak 24 poin, menjadikannya pembalap tim satelit terbaik kedua di belakang Andrea Iannone (29 poin).

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini