RiderTua.com – Dengan Repsol Honda, Luca Marini hanya menempati posisi ke-20 dan menetapkan catatan waktu 1:52.677 menit pada tes Qatar. Rider asal Italia itu masih jauh di bawah rekor lap sepanjang masa yang dicetaknya (1:51.762 menit) saat masih menunggangi Desmosedici GP22 di tim VR46.
Dan jika dibandingkan dengan sahabatnya Pecco Bagnaia, yang membukukan waktu 1:50.952 menit pada tes Qatar, jelas Marini sangat jauh tertinggal. “Menurutku Pecco berusaha untuk memiliki lebih banyak kekuatan dalam negosiasi kontrak dengan Ducati, dia menginginkan lebih banyak uang (gaji di nilai kontraknya) dan menunjukkan kekuatannya,” ujar Maro sambil tertawa ketika merujuk pada catatan waktu luar biasa yang ditorehkan Pecco dan terpaut 1,725 detik di belakang pembalap Ducati Lenovo itu.
Luca Marini : Pecco Kuat Saat Tes Karena Ingin Naik Gaji
Luca Marini mencoba menganalisis tes pramusim MotoGP hari terakhinya, “Kami mencoba sesuatu yang besar pada motor yang tidak berjalan baik. Itu sebabnya di awal kami kehilangan banyak waktu dan kemudian program menjadi agak ketat. Tapi menurutku kami telah mencoba semua yang harus kami uji. Kami telah memahami banyak hal, kami memiliki banyak data dan sekarang dapat mempersiapkan Grand Prix sebaik mungkin.”

“Sepertinya perjalanan kita masih jauh, tapi feeling pada motor sudah membaik. Di satu sisi saya senang, tapi tentu saja kesenjangannya sangat besar. Kami tidak bisa memanfaatkan ban soft dengan baik,” imbuh pembalap berusia 26 tahun itu optimis.
Adik Valentino Rossi itu menambahkan, “Kami tidak terlalu kuat dalam mengerem, apalagi dengan ban belakang soft yang masih fresh, kami tidak bisa menggunakan roda belakang untuk memperlambat motor. Sebaliknya Ducati, melakukan hal ini dengan sangat kuat dan mendapatkan banyak keuntungan sebagai hasilnya.”
“Kami harus membalap dengan cara berbeda untuk mencoba mendapatkan catatan waktu yang cepat. Saya beradaptasi, saya berkembang. Saya lebih banyak mengendarai gaya Honda pada hari Selasa dibandingkan pada hari Senin. Saya akan terus mengerjakannya pada hari Jumat di Grand Prix.”
Marini meminta Honda untuk memberikan konfigurasi downforce yang lebih banyak untuk tes Qatar guna mendapatkan cengkeraman roda belakang yang lebih baik. “Ini selalu tentang kemampuan menggunakan ban belakang dengan lebih baik. Masuk tikungan, di tengah tikungan dan saat keluar, kami harus fokus pada aspek ini karena kami paling lemah di area ini. Memang masih ada celah di beberapa area lain, tapi grip lah yang membuat kami tidak bisa melaju kencang, terutama dengan ban belakang soft. Tapi juga pada ban bekas dalam hal kecepatan. Jadi kami harus meningkatkan aspek ini,” jelas Maro.
Apakah tes pramusim pertama Marini sebagai pembalap pabrikan Honda memenuhi ekspektasinya? “Kalau performa kami sih iya, tapi saya tidak menyangka ada peningkatan sebesar itu dari yang lain. Catatan waktu yang mereka capai di Doha dan Sepang sungguh luar biasa. Menurutku catatan waktu kami cukup normal. Kita menemukan diri kita pada saat di mana kita start dari jauh. Kami harus bersabar, kami akan kuat,” pungkas rekan setim Joan Mir itu.