RiderTua.com – Jika Pecco Bagnaia terkenal dengan julukan “Raja balapan panjang Minggu”, namun sulit saat sprint, maka musim ini ada kemungkinan besar bahwa Marc Marquez akan menjadi jagoan balapan singkat sprint dengan motor Ducati. Marc Marquez, yang telah menjadi juara dunia sebanyak 8 kali, memberikan detail menarik mengenai potensi balapan singkat sprint tersebut. “Dalam simulasi sprint saya lebih cepat di beberapa tikungan dibandingkan saat mengejar catatan waktu, itu juga positif!,” katanya senang..
Menurut Marc Marquez, dalam simulasi sprint, ia lebih cepat di beberapa tikungan dibandingkan saat ia mengejar catatan waktu. Hal ini tentunya menjadi hal yang positif dan menarik perhatian bagi Marquez. Ia menyatakan dengan senang hati bahwa kemampuannya dalam menghadapi tikungan-tikungan tersebut lebih baik saat melakukan sprint.
Marc Marquez merupakan salah satu pembalap yang sangat berpengalaman dan memiliki prestasi yang gemilang di dunia balap motor. Keterampilan dan keahliannya dalam mengendalikan motor membuatnya menjadi salah satu pembalap paling dihormati dan diandalkan.
Dalam balapan motor, terdapat dua jenis balapan yang umumnya ditemui, yaitu balapan panjang dan balapan singkat sprint. Balapan panjang biasanya memiliki jarak yang lebih jauh dan membutuhkan strategi yang berbeda untuk mencapai kemenangan. Sementara itu, balapan singkat sprint memiliki jarak yang lebih pendek dan kecepatan yang lebih tinggi.
Pecco Bagnaia, pembalap Ducati lainnya, dikenal sebagai “Raja balapan panjang Minggu” karena kemampuannya dalam menghadapi balapan panjang yang membutuhkan daya tahan dan strategi yang matang. Namun, dalam balapan singkat sprint, Bagnaia seringkali mengalami kesulitan.
Dalam simulasi yang dilakukan oleh Marc Marquez, ia berhasil mencatat waktu yang lebih cepat di beberapa tikungan dibandingkan saat ia berusaha mencatat waktu terbaik. Hal ini menunjukkan bahwa Marquez memiliki keunggulan dalam menghadapi tikungan-tikungan tersebut, yang merupakan aspek penting dalam balapan singkat sprint.
Juara MotoGP enam kali itu juga menjelaskan.. “Dengan Honda kita benar-benar bisa melaju ke tikungan dengan sangat cepat. Namun di sini, kita harus memikirkan beberapa hal. Bersama Ducati kita harus memahami beberapa hal dengan sangat baik untuk mengejar catatan waktu. Para insinyur elektronik sekarang juga memahami bagaimana mereka harus menyesuaikan perangkat seperti pengereman mesin (engine brake) dan kontrol torsi, bagi saya itu juga merupakan langkah yang baik. Setiap pembalap punya gayanya masing-masing,” ujranya..
Bagaimana Marc melihat motor barunya setelah tiga hari di Sepang? “Kecintaan terhadap motor tidak pernah cukup besar. Sedikit demi sedikit saya merasa lebih baik. Saya masih mengendarai motor Ducati terlalu kaku. Saya kurang bermain dengan tubuh saya, seperti yang dilakukan Bastianini dan Martin. Pecco tidak banyak bermain di sana, tapi dia tetap cepat. Saya masih perlu memahami cara keluar dari tikungan dengan lebih baik. Di sinilah kita meluangkan waktu. Dengan Honda, kita punya lebih banyak waktu di kualifikasi untuk mengerem,” pungkasnya..
This post was last modified on 10 Februari 2024 12:54
RiderTua.com - Honda Jepang baru saja merilis sebuah motor naked sangarnya yakni CB125R dengan mesin praktis. Motor yang juga hadir…
RiderTua.com - BMW memang cukup sukses dalam menjual beberapa model seperti line-up SUV X-Series yang menjadi andalannya di Indonesia. Walau…
RiderTua.com - Honda menjadi salah satu produsen mobil yang terkena dampak dari penurunan kondisi pasar roda empat di Indonesia bulan…
RiderTua.com - Setelah bersama Suzuki dan memenangkan gelar dunia pada 2020, Joan Mir tiba-tiba membutuhkan tim baru ketika pihak pabrikan…
RiderTua.com - Saat ini sebagai pembalap tim pabrikan Ducati, Enea Bastianini adalah orang yang menduduki kursi paling didambakan di MotoGP…
RiderTua.com - Marc Marquez memberikan sinyal menarik bahwa dia akan bersedia meninggalkan Ducati tahun depan. Keinginan Baby Alien untuk memiliki…
Leave a Comment