RiderTua.com – Pembalap baru Tim Repsol Honda, Luca Marini, mengikuti tes Sepang Shakedown hari kedua dan ketiga. Pembalap asal Italia itu mampu terus beradaptasi dengan RC213V versi terbaru. Rider dengan nomor #10 itu menikmati saat melaju dengan RC213V dan memiliki perasaan yang baik, namun ia yakin masih ada ruang untuk perbaikan….
Luca Marini : Semua Pebalap Honda Mempunyai Perasaan yang Sama
“Saya telah mencoba banyak hal dan saya menghabiskan banyak waktu dengan para insinyur untuk mencoba menemukan arah, tapi itu bagus, saya bersenang-senang. Saya pikir ada masih ada ruang untuk perbaikan, kami harus meningkatkan kecepatan, Tapi kami berada di jalur yang benar,” katanya..
” Saat ini bukan tentang menemukan performa terbaik, tapi tentang memahami sensasi di motor untuk menemukan arah yang harus diikuti sepanjang musim,” jelas pembalap Italia itu.
Tapi dia bukan satu-satunya pembalap yang memiliki perasaan tersebut… “Semua pembalap Honda mempunyai perasaan yang sama, kami menuju ke arah yang sama dan itu membuat pekerjaan para insinyur menjadi lebih mudah,” tambahnya..
RC213V mengalami peningkatan dibandingkan Valencia.. Pabrikan asal Jepang ini telah mengerjakan motor barunya sepanjang musim dingin, dengan tujuan menjadikannya kompetitif. Marini sudah bisa menguji motornya di tes Valencia, tapi peningkatan apa yang dia temukan sekarang?.. “Sekarang semuanya berjalan ke arah yang benar, meski kami harus terus bekerja, terutama pada akselerasi, saat keluar tikungan untuk mencoba mendapatkan hasil maksimal…. traksi lebih banyak, dan juga secara aerodinamis“..
Luca Marini mengetahui semua pekerjaan di balik merek Jepang dan sangat jelas tentang tujuannya, itulah sebabnya dia selalu berusaha untuk berhubungan dengan tim… “Saya mencoba untuk sangat tepat dan jelas dalam komentar saya, berkomunikasi dengan cara terbaik dengan orang Jepang.. Ini mungkin sulit, tapi kami memahami satu sama lain dan setiap kali mereka memberikan kontribusi yang lebih baik dari apa yang Anda harapkan,” kata Marini.
Namun, sekali lagi pembalap Italia itu tahu bahwa masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan.. “Motornya punya potensi bagus, enak dikendarai sendirian, karena tidak melihat performa orang lain. Anda merasa telah melakukan pekerjaan dengan baik, tetapi ketika Anda melewati garis finis, waktunya sedikit lebih lambat dari yang Anda harapkan..”
Oleh karena itu, ia tahu bahwa proses untuk kembali ke puncak berjalan lambat.. “Kami harus cerdas untuk menemukan performa dengan cepat karena rival mengambil langkah besar ke depan,” pungkas Luca Marini..
