RiderTua.com – Akhirnya Mitsubishi menghadirkan varian ramah lingkungan untuk Xpander series. Baik model LMPV maupun LSUV Cross, keduanya mendapat mesin hybrid 1.600 cc yang mengandalkan teknologi e-Motion terbaru. Namun Mitsubishi baru menjualnya di Thailand untuk saat ini. Negara lainnya seperti Indonesia bakal menyusul setelahnya, meski belum jelas apakah modelnya dapat dirakit lokal seperti model mesin bensinnya.
Mitsubishi Xpander Hybrid Baru Dihadirkan di Thailand
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Xpander series mendapatkan varian hybrid atau HEV dalam bentuk mesin hibrida 1.600 cc. Mesin bensin ini digabungkan dengan teknologi e-Motion dari Mitsubishi, yang memungkinkan mobil dalam menghasilkan emisi lebih minim. Selain itu, performanya juga ditingkatkan, dan kemungkinan termasuk efisiensi bahan bakarnya.
Namun entah apakah teknologi hybrid yang diperkenalkan Mitsubishi ini ada kaitannya dengan e-Power milik Nissan. Tapi merek berlogo tiga berlian tersebut tidak menyebut apapun soal hubungan kedua teknologi hibrida tersebut. Meskipun begitu, teknologi ini dapat menjadi inovasi dalam menghadirkan produk elektrifikasi di segmen entry level.

Model Unggulan
Meski mengusung mesin baru, baik Xpander maupun Xpander Cross HEV tidak memiliki ubahan pada tampilan luar maupun dalamnya. Mungkin akan cukup sulit untuk membandingkannya dengan model konvensionalnya, kecuali keberadaan emblem khusus yang disematkan pada bagian belakang mobil. Di Thailand, Xpander HEV dibanderol Rp 405 jutaan dan Xpander Cross HEV Rp 420 jutaan.
Memang Thailand yang lebih dulu mendapatkannya ketimbang Indonesia karena sudah ada insentifnya di sana. Insentif yang dimaksud merupakan keringanan harga untuk mobil ramah lingkungan, baik itu hybrid atau listrik, model rakitan lokal atau impor (CBU). Sementara di Indonesia baru ada insentif mobil listrik, itupun insentif mobil hybrid tak kunjung terwujud walau sudah terbukti dapat mengurangi emisi.
Bisa jadi Indonesia bakal mendapatkannya belakangan, entah itu di pertengahan tahun ini atau bahkan tahun depan. Sebab kemungkinan Mitsubishi masih harus menyiapkan tempat produksi mesin hibridanya.