RiderTua.com – Setelah berhasil mempertahankan gelarnya, Pecco Bagnaia akan kembali membalap dengan nomor start #1 yang bergengsi untuk kedua kalinya dan bertekad akan kembali menjadi penantang gelar di tahun 2024. Kesalahan apa yang tidak boleh dilakukan oleh pembalap pabrikan Ducati itu?
Pada presentasi tim Ducati Lenovo (Senin 22 Januari) di Madonna di Campiglio, Pecco menjawab, “Kita tidak boleh meremehkan lawan atau situasi yang ada, namun saya tidak mengambil risiko itu. Targetku adalah untuk selalu memaksimalkannya dan meraih hasil yang ingin saya capai di awal musim. Dedikasi dan ambisi selalu menjadi bahan bakar terbaik.”
Pecco Bagnaia Bersama Tim ‘Merah’ untuk 2025?
Beberapa pengamat menyebut bahwa musim 2024 sebagai ‘year of truth’ karena pendatang baru di tim Gresini, Marc Marquez adalah pembalap aktif MotoGP tersukses (6 gelar dan 59 kemenangan) yang kini menunggangi motor referensi di kelas utama meskipun dengan Desmosedici GP23 dari tahun sebelumnya.
Francesco Bagnaia menjelaskan, “Saya menjalaninya seperti musim biasa, tapi saya tahu kita harus selalu berusaha menciptakan sensasi. Jadi it’s oke kalau orang membicarakannya. Kita akan lihat setelah musim dimulai. Saya yakin keseimbangan kekuatan akan tetap seperti biasa dengan perbedaan bahwa Marquez akan memiliki motor yang kompetitif. Dan menurutku dia akan langsung kompetitif. Itu normal. Motor 2023 merupakan motor pemenang dan tentunya lebih baik dari yang digunakannya musim lalu. Kita lihat saja.”
Pada dasarnya, murid VR46 itu menekankan, “Banyak pembalap yang sangat kompetitif untuk musim ini.”
Sebagai runner-up 2023, di atas kertas Jorge Martin setidaknya memimpin para pemburu. Apakah Bagnaia berharap pembalap Pramac Ducati itu kembali menjadi lawan terberatnya? “Saya tidak tahu. Tentu saja dia kuat dan kompetitif, tapi masih terlalu dini untuk menjawabnya,” jawab adik Carola Bagnaia itu.
Apakah Martin atau Marquez yang lebih berbahaya? “Itu sangat sulit untuk dikatakan. Semua pembalap Ducati kompetitif dan cepat. Tim lain akan mengambil langkah maju, seperti Yamaha dan Honda. KTM sudah kompetitif tahun lalu, Aprilia pasti akan mengambil langkah. Mari kita wait and see, kita semua akan mencari tahu bersama apa yang akan terjadi,” jawab Pecco bijak.
Pada saat yang sama, tahun 2025 sudah mulai membayangi karena sebagian besar kontrak pembalap akan berakhir pada akhir tahun ini. Pembalap asal Turin Italia itu awalnya tidak menonjolkan diri saat membicarakan negosiasi kontrak. “Saya tidak tahu, kita lihat saja nanti. Masa depan bersama ‘merah’ akan menyenangkan,” ujar pembalap berusia 27 tahun itu sambil tersenyum.
“Saya tidak menyembunyikan fakta bahwa kami sedang bernegosiasi dan tujuan kedua belah pihak adalah untuk tetap bersama. Tapi saya tidak tahu, manajerku ada di sini, Anda bisa bertanya padanya,” pungkas Pecco Bagnaia sambil tersenyum merujuk pada manajernya Gianluca Falcioni.
