RiderTua.com – Sebelumnya Alex Marquez mengungkapkan bahwa ada pro dan kontra berbagi data dengan sesama pembalap Ducati. “Berbagi data merupakan keuntungan sekaligus kerugian. Informasi dan referensinya boleh banyak, tapi bisa jadi membingungkan. Kita menjadi terobsesi untuk membandingkan satu pembalap dengan pembalap lain. Pengalamanku selalu menggunakan dua hal yang sama sebagai referensi. Pecco Bagnaia dan Jorge Martin adalah pembalap yang paling saya amati tahun lalu. Mereka memiliki gaya balap yang berbeda dan kita harus memahaminya,” ungkap pembalap Gresini Ducati itu.
8 Ducati di grid MotoGP 2024 artinya berjumlah dua kali lipat dari jumlah Aprilia, KTM, dan Honda. Meskipun Ducati harus menghadapi beban aturan konsesi yang baru tahun ini, kebijakan mereka untuk berbagi data di antara 8 pembalap (yang sekarang termasuk Marc Marquez) dapat meningkatkan performa.
Target Alex Marquez : Memenangkan Balapan!
Dengan tim Gresini, Marc dan Alex Marquez akan dibekali Ducati GP23 tahun lalu (motor yang sama yang dipakai Pecco Bagnaia dan Jorge Martin untuk memperebutkan gelar musim lalu). Pasangan pembalap kakak beradik ini pertama kali menunggangi Desmosedici GP23 pada tes pascamusim di Valencia, sementara pabrikan dan pebalap Pramac mencoba motor dengan spesifikasi terbaru.

Alex Marquez menjelaskan, “Di atas segalanya, karakter mesinnya berbeda. Saya merasakan tenaga yang lebih besar dan juga aerodinamis, yang membuat motornya sedikit lebih lincah, terutama dengan angin yang dijumpai saat tes. Tapi itu juga bukan perubahan besar. Kami sudah melihat selama musim ini bahwa beberapa motor dari tahun 2022 memenangkan balapan, jadi semoga saja tidak ada perbedaan besar di tahun 2024 sehingga kami dapat terus bertarung untuk balapan.”
Mengenai target musimnya tahun 2024, Alex mengatakan, “Memenangkan balapan? Mengapa tidak? Memenangkan balapan atau naik podium adalah targetnya. Tahun lalu ada momen yang lebih baik atau lebih buruk, tapi kami selalu berusaha keras. Dan tahun ini jika kita terus bekerja dan konsisten kita bisa mencapainya. Di Malaysia nyaris berhasil, karena Bastianini sangat cepat akhir pekan itu, tapi di tahun kedua dengan motor yang sama akan lebih mudah.”
Alex akan kembali berbagi garasi dengan kakaknya Marc untuk pertama kalinya sejak tahun 2020 (di tim Repsol Honda), periode yang dipersingkat (hanya 1 tahun) karena Juara Dunia MotoGP 6 kali itu cedera. “Terlepas dari apa yang terjadi pada tahun 2020, ini adalah kesempatan kedua. Tetapi yang terpenting adalah, kita berada dalam situasi yang sangat berbeda. Saat itu saya masih seorang rookie dan Marc sedang bertarung untuk gelar dunia ke-9, jadi kami berada dalam situasi yang sangat berbeda,” ungkap pembalap berusia 27 tahun itu.
Alex melanjutkan, “Tahun ini saya bisa mengambil keuntungan lebih dengan memiliki pembalap seperti Marc, yang cepat dan saya sudah punya pengalaman di kelas ini. Kekompakan adalah kekuatan dan pengalamanku di Moto3 dan Moto2 adalah ketika saya memiliki partner yang kuat, saya mengalami tahun-tahun terbaikku.”
“Ketika sebuah tim memiliki 2 pembalap kuat yang berbagi informasi, tanpa berlebihan karena kita bisa tertukar data, itu bisa membantu. Jadi, bagiku dan tim, memiliki pembalap seperti Marc bisa sangat bermanfaat. Ini tahun keduaku di tim ini dan kami harus melanjutkan evolusi. Mulailah dengan awal yang baik, yang membuatnya lebih menyenangkan.”
“Saya menantikan pramusim dan tes di Malaysia. Kami menyelesaikan tahun ini dengan sangat baik dan kami harus memulainya dengan baik. Namun saat ini tidak ada ekspektasi. Ini masih terlalu dini. Low profil, untuk meningkatkan konsistensi dan menjadi lebih solid,” pungkas Alex Marquez.