RiderTua.com – Nampaknya Tesla tidak bisa menghindar dari banyaknya masalah yang menimpa produknya. Sebab karena sejumlah masalah pada fitur hingga komponen mobilnya, mereka harus melakukan penarikan beberapa kali. Kini Tesla harus kembali melakukan recall, kali ini di Negeri Tirai Bambu. Jumlah unit yang ditarik bahkan melebihi satu juta unit!
Tesla Masih Dihantui Oleh Recall Jutaan Mobilnya
Memang Tesla dikenal sebagai produsen mobil listrik ternama di pasar global. Mereka dapat menghadirkan sejumlah model berkualitas yang cukup meyakinkan konsumen, itupun dijual dengan harga yang bervariasi. Selain itu, Tesla juga mendirikan banyak pabrik di sejumlah negara untuk memperkuat penjualannya.
Namun merek asal Amerika Serikat tersebut masih dihantui oleh beragam masalah pada mobilnya, sehingga harus ditarik dari pasar. Tidak hanya terjadi sekali, tapi beberapa kali setidaknya dalam lima tahun terakhir, dengan recall sebelumnya disebut terkait pintu yang tidak bisa dibuka setelah mengalami tabrakan. Kini Tesla harus menarik sekitar 1,6 juta mobilnya di Negeri Panda terkait software kemudi mobil dan sistem penguncian pintu.
Harus Ditangani
Sebenarnya ini hanya sekedar recall yang dilakukan untuk menyesuaikan regulasi disana, dan Tesla perlu memberikan pembaruan untuk perangkat lunaknya saja secara over-the-air. Tetap saja, jika dibiarkan, fitur ini berpotensi bisa menyalahgunakan fungsi autosteer dan menimbulkan resiko tabrakan di jalan. Mereka juga harus menangani masalah serupa seperti di AS, yaitu soal pintu yang berpotensi tidak bisa dibuka atau terkunci dengan sendirinya.
Memang ini cukup merepotkan, tapi apa boleh buat, Tesla harus menangani masalah tersebut sebelum terlambat. Pasalnya di AS, sudah ada sejumlah laporan mengenai masalah pada pintu mobil hingga fitur autopilot yang menyebabkan beberapa insiden serius. Tentunya mereka tidak ingin insiden serupa terjadi di negara lainnya, terutama di Negeri Tirai Bambu.
Entah mengapa Tesla yang sering melakukan recall jika dibandingkan dengan produsen lainnya. Kecuali ketika terjadi recall secara massal akibat airbag Takata beberapa tahun lalu.
