RiderTua.com – Direktur KTM Motorsport Pit Beirer menilai tidak masuk akal menurunkan tekanan ban depan sebesar 0,1 bar di MotoGP. Dia tidak puas dengan situasi ini, namun tidak mau menyerahkan tanggung jawab sepenuhnya kepada produsen ban Michelin. “Masalah tekanan ban tidak ada hubungannya dengan spesifikasi pabrikan ban, karena Michelin memasok ban yang brilian di MotoGP,” ujar bos balap berusia 51 tahun itu, yang mereknya sukses memenangkan 341 gelar kejuaraan dunia dan 261 gelar di Kejuaraan Dunia Motocross itu.
Pit menambahkan, “Kita harus memikirkan tekanan pada ban depan MotoGP ketika pembalap menggeber motor pada kecepatan 350 km/jam, roda belakang terangkat ke udara dan dia masih bisa membelokkan motor. Apa yang kami miliki dalam hal kompon, karkas, dan konstruksi ban di MotoGP adalah hal paling cerdas yang ada dalam konstruksi ban balap. Dan jika pabrikan mengatakan, ‘batas keselamatan di ban depan adalah 1,88 bar, kami tidak ingin yang lebih rendah dari itu’, maka kami harus menerimanya.”
Pit Beirer : Masalah Tekanan Ban Lebih Disebabkan Aero

Di paruh kedua musim, tim dan pembalap merasa terganggu dengan banyaknya peringatan dan penalti waktu karena tekanan angin yang rendah pada ban depan. Atas permintaan Michelin, kontrol ini seharusnya dimulai pada awal musim. Tetapi para petinggi di IRTA, Dorna dan MSMA menunda pengenalan aturan ini hingga GP Misano karena mereka belum yakin dengan pengukuran sensor standar.
Hasil balapan beberapa kali dianulir setelahnya. Misalnya, Fabio Di Giannantonio kehilangan posisi ke-2 karena penalti 3 detik, Brad Binder pun naik dari posisi ke-4 ke ke-3, dan Diggia harus turun di posisi ke-4.
Lebih lanjut Pit Beirer menjelaskan, “Masalah mengapa tekanan ban begitu sulit dikendalikan, juga dapat ditemukan di tempat lain. Ini ada hubungannya dengan fakta bahwa kita hampir membuat motor balap kecil penuh dengan aerodinamis, di mana udara tidak bisa lagi mendinginkan ban, ketika kita membalap di belakang motor lain sehingga menjadi penyebabnya.”
“Permasalahan yang sudah diperdebatkan selama berbulan-bulan ini, muncul dari perangkat ride height yang membuat motor tetap rendah. Perangkat ini bersama dengan paket aero, memperburuk masalah tekanan ban. Peraturan dan anjuran tekanan ban sudah ada sejak ban ada. Siapapun yang memiliki mobil di garasi rumahnya tahu hal ini (masalah tekanan ban).”
“Jika kita mengubah batas tekanan ban, semua orang akan kembali melaju lebih cepat, sehingga ban akan semakin panas. Hal ini menciptakan masalah yang sama dengan tekanan udara di ban depan, yang mungkin 0,1 lebih rendah dari tekanan udara saat ini yang sebesar 1,88 bar. Sekarang ada diskusi tentang apakah kita harus menurunkan tekanan ban depan 0,1 atau tidak. Menurut pendapatku, masalah ini tidak akan terselesaikan jika kita membiarkan tekanan ban di bagian depan berkurang 0,1 dibandingkan sebelumnya,” pungkas Pit Beirer.