RiderTua.com – Wuling Binguo menjadi sorotan sejak diluncurkan di kampung halamannya. Dengan puluhan ribu unit terjual, model ini sukses mencatatkan hasil penjualan yang cukup bagus. Wuling kemudian meluncurkannya di Indonesia beberapa bulan setelahnya. Namun Binguo diketahui memiliki perbedaan harga yang cukup jelas.
Wuling Binguo Dibanderol Lebih Mahal di Indonesia
Seperti yang sebelumnya disebutkan, Binguo menjadi model yang banyak diincar oleh konsumen Tanah Air setelah sempat diperlihatkan model konsepnya. Walau baru diluncurkan akhir tahun ini, Wuling sukses mencatatkan hasil penjualan yang cukup bagus. Untuk pemesanannya, mereka sudah mengumpulkan sekitar 3 ribu pemesanan dari konsumen.
Binguo juga dijual dengan harga yang cukup terjangkau untuk modelnya, yaitu Rp 358 juta dan Rp 408 juta. Memang harganya lebih mahal ketimbang Air EV, tapi itu sudah setara dengan dimensinya yang lebih besar serta memiliki fitur lebih lengkap. Tapi kalau diperhatikan, harga jualnya di Indonesia ternyata lebih mahal ketimbang di Negeri Tirai Bambu.

Insentif Khusus
Sebab di kampung halamannya, model ini dijual dengan harga mulai dari Rp 130 jutaan, dan harga ini bahkan lebih murah dari Air EV. Tentu ada selisih harga yang sangat besar jika dibandingkan dengan banderolnya di Indonesia, tapi jelas Wuling melakukan ini karena suatu alasan. Yaitu soal perbedaan regulasi yang diberlakukan di tiap negara, seperti insentif khusus.
Kalau diperhatikan, memang kebanyakan mobil listrik yang dijual di Negeri Panda memang dibanderol cukup terjangkau, kebanyakan di bawah angka Rp 200 jutaan. Selain itu, skala ekonomi di sana berbeda dengan di Indonesia, dimana penjualan mobil listriknya bisa tembus lebih dari 6 juta unit hingga bulan lalu. Sementara penjualan model BEV disini baru ribuan unit.
Tidak hanya itu, harga jual Binguo juga terpengaruh oleh pajak lainnya. Setidaknya tanpa tarif impor karena modelnya yang dirakit lokal, belum lagi subsidi untuk mobil listrik.