RiderTua.com – Jorge Martin menegaskan bahwa dirinya siap 100 persen untuk bergabung dengan tim pabrikan MotoGP. Bahkan rider Pramac Ducati itu mengungkapkan bahwa dia telah menyiapkan baju balap hitam jika sewaktu-waktu dipanggil oleh Ducati untuk tes Valencia bulan lalu. “Di Valencia, saya menyiapkan dua baju balap hitam jika saya harus melakukan tes di garasi berbeda,” ungkap Martin.
Bukan tanpa alasan, karena sebelumnya petinggi Ducati menegaskan bahwa Martin akan menggantikan Enea Bastianini di tim pabrikan jika pembalap Spanyol itu merebut gelar juara dunia dari Francesco Bagnaia di Valencia.
Namun akhirnya Martin kehilangan gelar dari Bagnaia dengan selisih 39 poin, setelah kontak dengan Marc Marquez di balapan akhir musim di Valencia. Tampaknya dia tidak setuju dengan logika menghubungkan perpindahan pabrikan dengan memenangkan gelar dunia MotoGP 2023, karena merasa sudah cukup melakukannya.
Jorge Martin Sudah Menyiapkan Baju Balap Hitam Tim Resmi Lenovo Pada Tes Valencia
“Saya ingin bergabung dengan tim resmi dan saya menekan manajerku untuk memberikan opsi tersebut. Namun menurutku itu tidak mengubah apa pun, apakah saya memenangkan Kejuaraan Dunia atau tidak. Jika Pecco crash di Valencia dan saya memenangkan balapan dan gelar? Apa maksudnya?” ujar Jorge Martin.
Martin menuduh bahwa satu-satunya kemenangan yang diraih Bastianini di Sepang, terjadi saat menggunakan tekanan ban yang sangat rendah yaitu 1,2 bar bukan 1,88 bar seperti yang ditentukan untuk setidaknya 50 persen jarak balapan.
Sebagai pelanggaran pertama, Bestia diberi peringatan resmi. Martin sendiri sudah diberi peringatan tekanan ban rendah di Thailand.
“Saya merasa terganggu dengan kenyataan bahwa apa yang saya lakukan tidak pernah cukup. Saya tidak tahu apa lagi yang harus saya lakukan,” kata Martin, yang kalah dari Bastianini dalam memperebutkan tempat di tim pabrikan setahun lalu.
“Saya memahami bahwa Enea mengalami tahun yang buruk dengan cedera, tapi dia ambil bagian dalam 14 atau 15 balapan dan memenangkan salah satunya karena tekanan ban depannya disetel ke 1,2 bar. Jika begitu, saya juga bisa menang,” imbuhnya kesal.
Lalu calon rekan setim Franco Morbidelli itu melanjutkan, “Tapi bedanya di tim pabrikan dibandingkan di tim satelit adalah personelnya lebih banyak. Saya lebih suka atmosfer timku, karena sudah lama dan lebih akrab, jadi saya akan mencoba mengubahnya karena mereka terlalu serius. Tapi bekerja harus dengan serius, tentu saja. Perbedaannya adalah mereka (tim pabrikan) memiliki lebih banyak kru, tetapi pada level spesifikasi mesin menurutku tidak ada perbedaan.”
Martin menjelaskan, “Prioritasku, 100 persen masuk tim pabrikan untuk tahun 2025. Targetku adalah tim resmi Ducati, karena ini adalah pabrik tempat saya berada, saya tahu motornya dan saya punya banyak proyeksi di pabrik ini. Tetapi jika mereka tidak menginginkan saya atau memahami bahwa saya bukan yang terbaik, saya akan mencari tempat lain.”
Topik panas menjelang musim 2024 adalah kedatangan Marc Marquez ke Ducati, lewat tim satelit Gresini. “Bagiku, bukan masalah Marquez datang ke Ducati. Dia adalah ancaman besar, karena dia salah satu yang terbaik dalam sejarah, tapi itu adalah motivasi bagiku. Jika saya berhasil mengalahkannya, maka saya akan menjadikan diri saya sebagai salah satu yang terbaik juga,” kata pembalap berjuluk Martinator itu.
“Marquez mungkin memiliki keuntungan di awal musim dibandingkan kami karena dia sudah menyiapkan motor 2023. Bagi pembalap resmi, tesnya jauh lebih rumit karena banyak hal yang harus diuji,” pungkas Martin.
