RiderTua.com – Lini mobil listrik Hyundai di Indonesia sudah semakin lengkap dengan dihadirkannya Ioniq 6. Sementara Ioniq 5 cukup laris terjual di pasar sejak pertama kali dirilis, dan penjualannya juga terbantu berkat adanya subsidi. Kini Hyundai menyambut baik adanya pembebasan tarif impor mobil listrik. Tentunya dengan ini mereka dapat memperlancar elektrifikasi mobilnya.
Hyundai Sambut Baik Pembebasan Tarif Impor Mobil Listrik
Dalam tiga tahun terakhir, Hyundai sukses menjual lini mobil listriknya di Tanah Air. Dari Kona Electric sampai Ioniq series, semuanya laris diburu pembeli di pasarnya hingga kini. Terlebih Ioniq 5 yang diproduksi lokal langsung diserbu oleh konsumen. Model ini juga mendapatkan subsidi, yang akan habis masa berlakunya setelah tahun 2023 berakhir.
Sejauh ini, penerimaan mobil ramah lingkungan di Indonesia masih cukup bagus dan permintaannya cukup tinggi. Demi mencapai target elektrifikasi, pemerintah menerapkan pembebasan tarif impor untuk mobil listrik, tentunya dengan sejumlah syarat yang ada. Tapi dengan ini, Hyundai sudah cukup antusias untuk terus menghadirkan mobil listrik unggulannya.

Memenuhi Syarat
Ke depannya, Hyundai akan menghadirkan lebih banyak ‘kejutan’ di Indonesia, dan tentu saja kejutan tersebut berupa mobil listrik. Kemungkinan besar model yang dimaksud adalah Kona Electric terbaru, yang direncanakan untuk diperlihatkan kepada publik mulai tahun depan. Tidak seperti sebelumnya, Hyundai akan memproduksinya secara lokal seperti Ioniq 5.
Seperti yang diketahui sebelumnya, produsen yang menginginkan pembebasan tarif impor mobil listrik harus memenuhi sejumlah syarat. Yaitu produsen sudah atau akan melakukan investasi produksi mobil listrik di Indonesia, termasuk meningkatkan kapasitasnya. Sebenarnya Hyundai sudah dapat memenuhi syarat tersebut.
Tapi tetap saja, mereka akan terus memantau perkembangannya. Jika benar-benar sudah memenuhi syarat, bisa jadi harga jual Ioniq 6 bisa lebih terjangkau.