RiderTua.com – Pertarungan dalam memperebutkan Gelar Dunia antara rekan semerek membawa tantangan tersendiri bagi manajemen Ducati. Gigi Dall’Igna (General Manager Ducati Corse) mengungkapkan, “Torehan kami musim ini luar biasa, saya sangat bangga akan hal itu. Ini adalah tahun yang sulit karena dua pembalap bertarung untuk memperebutkan kejuaraan dunia.”
“Ini sulit bagi kami karena kami harus memberikan kesempatan terbaik kepada semua pembalap untuk memenangkan gelar. Tentu, pada akhirnya lebih baik bagi kami jika Pecco menang karena sponsor, yang sangat penting bagi Ducati Corse. Tapi kami harus bersikap fair dalam hal olahraga dan memberikan kesempatan terbaik kepada keduanya. Itulah yang kami lakukan,” imbuh Gigi.
Sebagai informasi, Ducati berhasil memenangkan 17 dari 20 Grand Prix musim lalu, sebuah rekor bagi pabrikan di kelas premier. Fakta bahwa 6 pembalap berbeda berhasil memenangkan balapan untuk satu pabrikan dalam 1 tahun juga merupakan hal baru. Dengan total 43 podium dalam 1 musim, pembalap Desmosedici GP mampu melampaui rekor sebelumnya yang dibukukan Honda yakni 39 podium pada 1997.
Gigi Dall’Igna: Martin ke Tim Pabrikan? Ada Kontrak Sah yang Harus Dihormati
Di Kejuaraan Dunia Pembalap, Ducati menempatkan 6 pembalapnya di 9 besar. Juara bertahan sekaligus pembalap pabrikan Ducati-Lenovo Francesco Bagnaia menemukan saingan terberatnya dari rekan-rekan semereknya sendiri, terutama pembalap Pramac Jorge Martin.
Tapi kekuatan mental yang dimiliki Juara dunia Pecco Bagnaia sangat mengesankan Gigi. “Akhir musim yang sulit baginya, mulai dari Barcelona dan seterusnya, Jorge lebih cepat darinya di banyak trek. Tapi Pecco bisa mengatasi tekanan dengan cukup baik sepanjang musim, dan itu sangat penting,” tegas insinyur asal Italia itu.
Gigi Dall’Igna juga memuji performa Martin, yang meskipun kalah dalam perebutan gelar di Valencia menunjukkan bahwa dia mungkin tidak akan pernah mengendarai Ducati merah jika dia tidak menunjukkan performa yang cukup pada tahun 2023.
Bos balap Ducati itu menegaskan, “Jorge telah melakukan pekerjaan luar biasa musim ini dan tentunya pantas berada di tim pabrikan. Sayangnya hanya ada 2 tempat di tim pabrikan. Ada kontrak sah yang harus dihormati. Kami adalah Ducati, kami menepati kontrak. Kontraknya akan berakhir pada akhir tahun depan dan kami akan mempertimbangkan opsi mana yang terbaik untuk Ducati.”
“Saya yakin kami telah memenuhi tugas kami bersama Jorge. Kami memberinya sebuah motor yang dengannya dia dapat bertarung memperebutkan Kejuaraan Dunia hingga akhir tanpa melakukan apa pun yang dapat merugikannya. Mereka berjuang untuk meraih gelar Juara Dunia dengan ‘pijakan’ yang sama dan juga akan memulai Kejuaraan Dunia berikutnya dengan ‘pijakan’ yang sama,” imbuh insinyur berusia 59 tahun itu.
