Home MotoGP Pecco Bagnaia: Dampak dari Crash di Barcelona Sangat Signifikan

    Pecco Bagnaia: Dampak dari Crash di Barcelona Sangat Signifikan

    Pecco Bagnaia
    Pecco Bagnaia

    RiderTua.com – Pecco Bagnaia memenangkan sprint race perdana pada seri pembuka musim di Portimao dan kemudian diikuti dengan 3 kemenangan selanjutnya dalam balapan jarak pendek di Austin, Mugello dan Spielberg. Namun di paruh kedua musim, sprint hari Sabtu sebagian besar didominasi oleh rivalnya dalam meraih gelar dunia Jorge Martin (Pramac Ducati).

    “Pada awalnya sprint sedikit menyelamatkanku, tetapi pada akhirnya membuatku mendapat masalah,” ungkap pembalap pabrikan Ducati itu.

    Hal ini juga ditunjukkan dengan perolehan poin dalam sprint murni musim 2023:
    1. Martin, 168 poin. 2. Bagnaia 140. 3. Binder 109. 4. Bezzecchi 87. 5. Marini 54. 6. Vinales 54. 7. Alex Marquez 50. 8. Aleix Espargaro 48. 9. Miller 47. 10. Marc Marquez 38. 11. Zarco 37. 12. Di Giannantonio 19. 13. Quartararo 19. 14. Oliveira 14. 15. Bastianini 13. 16. Pedrosa 10. 17. Rins 9. 18. Morbidelli 7. 19. Pol Espargaro 4. 20. Augusto Fernandez 3 21. Raul Fernandez 1.

    Pecco Bagnaia: Dampak dari Crash di Barcelona Sangat Signifikan

    Pada dasarnya, Francesco Bagnaia lebih memilih mengandalkan tenaganya untuk balapan hari Minggu. “Balapan utama berlangsung pada hari Minggu dan penting untuk menjadi kuat dalam balapan. Tapi karena ada dua balapan di Kejuaraan Dunia dengan situasi berbeda, pasti kami harus mengambil langkah maju. Selama setengah musim, saya kehilangan poin pada hari Sabtu dan mengejar ketinggalan pada hari Minggu. Kami harus meningkatkannya,” tegas pemenang GP 28 kali itu (18 di antaranya di MotoGP).

    Pecco Bagnaia
    Pecco Bagnaia

    Peristiwa yang menjadi pelajaran berharga musim 2023 bagi Pecco adalah crash mengerikan yang dialaminya tak lama setelah dimulainya GP Catalunya pada hari Minggu, ketika dia mengalami highside horor saat memimpin dan kakinya ditabrak oleh Brad Binder yang berada di belakangnya. “Barcelona memperlambat kami. Sejak saat itu saya mengalami banyak masalah sebelum balapan di Misano, karena seminggu kemudian saya hanya memikirkan kemampuan mengendarai motor karena saya sangat kesakitan,” ungkap rider berusia 26 tahun itu.

    Murid VR46 Riders Academy itu menambahkan, “Setelah momen itu, saya mengalami sedikit masalah dengan kecepatanku, saat di kualifikasi dan sprint. Sepanjang paruh kedua musim, saya selalu kesulitan untuk melakukan sprint, saya tidak pernah secepat yang dihperkirakan atau secepat yang saya alami di paruh pertama musim. Pastinya saya harus meningkatkan performaku di sana tahun depan, namun kami telah membuat langkah maju yang besar dalam beberapa balapan terakhir.”

    Dua kali Juara Dunia MotoGP itu secara terbuka mengakui, “Barcelona berat, sangat berat. Crash itu sendiri sangat dahsyat, ditambah fakta bahwa Brad (Binder) menabrak kakiku. Bahkan itu lebih menakutkan. Saya beruntung Enea (Bastianini) terjatuh di tikungan pertama dan membuat 5 pembalap tersingkir dari balapan.”

    “Saya beruntung, saya sangat beruntung. Dan saya juga beruntung bisa mengikuti balapan berikutnya beberapa hari kemudian. Jadi saya mempersiapkan segalanya untuk menghadapi GP Misano, tapi saya belum benar-benar siap karena saya tidak bisa menggerakkan lututku,” imbuh rider asal Turin Italia itu.

    Meskipun Pecco merasakan sakit pada tulang ekornya dan ada hematoma besar di lutut kanannya, dia berjuang untuk dua kali memperebutkan posisi ke-3 di balapan kandangnya. “Untungnya saya berhasil membalap dengan mulus dan dua podium membantuku untuk fokus hanya pada klasemen. Tapi itu adalah momen yang sangat sulit. Menurutku itu juga merupakan pelajaran bagus untuk perbaikan diri, tapi saya juga sangat beruntung,” pungkas adik Carola Bagnaia itu.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini