RiderTua.com – Meski terlihat santai Acosta harus membiasakan diri dengan ban Michelin bukan Dunlop, lalu rem karbon bukan rem baja, mengenal dashboard dengan banyak tombol, perangkat ride height, hingga start device, Launch Control dan Traction Control, serta banyaknya sistem elektronik yang tidak ada di Moto2. Penampilan pertama rookie MotoGP Pedro Acosta menarik untuk dicermati. Meski dalam tes dan tidak mempertimbangkan catatan waktu, dia sempat “duel” dengan Vinales, dan gaya Acosta sudah terlihat pantas sebagai pembalap 1000cc.. Tinggal menunggu polesan sedikit di KTM lalu pindah ke Honda 😂. BTW: Sebelum bersebelahan dengan pelatihnya (Pedrosa) kita mungkin membayangkan Acosta yang dari Moto2 sebagai pembalap muda, kecil dan seukuran Dani, namun setelah melihat pundak (bahu) mereka saat bersebelahan tenyata Dani memang mungil.
Debut juara dunia Moto2 2023 itu dengan KTM RC16 di tim GASGAS Tech3 patut diapresiasi. Dengan catatan waktu 1:31.353 menit, rider berusia 19 tahun itu menempati posisi ke-17 dari 22 pembalap pada tes Valencia hanya tertinggal 1,4 detik dari pembalap tercepat Maverick Vinales (Aprilia).
Acosta adalah satu-satunya pembalap bersama Alex Marquez yang memenangkan gelar dunia Moto3 dan Moto2, karena gelar pertama Marc Marquez yang diraih pada tahun 2010 adalah di kelas 125 cc. Mantan pembalap Red Bull KTM Ajo itu telah menunjukkan performa yang luar biasa selama bertahun-tahun, dia sangat disukai, sangat bertekad, fokus, cerdas, percaya diri dan terampil.
Pedro Acosta: Cari Tahu Cara Kerja Motor & mengenal Tombolnya Terlebih Dulu

Pada tes hari Selasa di Valencia, cuaca dingin dan berangin, baru pada tengah hari sinar matahari pertama bersinar. Ketika Pedro Acosta ditanya bagaimana caranya mengatur tes hari pertama di kelas MotoGP, sambil tersenyum dia mengatakan, “Langsung gas pol (tertawa). Jujur, tidak seperti itu. Yang paling penting adalah adaptasi terhadap motor baru dan kelas baru. Dan saya harus mencari tahu cara kerja motor MotoGP. Saya harus melihat tes ini sebagai persiapan untuk tes selama 6 hari di Malaysia pada bulan Februari. Tapi saya ingin mendapatkan gambaran yang jelas tentang apa yang terjadi di kelas ini dan apa yang diharapkan.”
Selain itu Acosta juga harus terbiasa dengan ban Michelin (di Moto2 memakai ban Dunlop) dan rem karbon (di Moto2 hanya rem baja yang diperbolehkan), harus terbiasa dengan dashboard dengan 11 tombol, perangkat ride height, hingga start device, membiasakan diri dengan Launch Control dan Traction Control, yaitu banyaknya sistem elektronik yang tidak tersedia di Moto2.
Beberapa bulan yang lalu, Acosta mengatakan bahwa dia ingin ‘mencuri’ nomor start 37 milik rekan setim barunya Augusto Fernandez. Namun juara dunia Moto2 2022 itu memiliki hak memakai nomor tersebut lantaran dia lebih lama di MotoGP dan akan terus membalap dengan nomor #37. Jadi Pedro Acosta memilih #31 yang dia desain agar terlihat sangat mirip dengan #37.
Sebagai penyandang gelar dunia Moto3, di tahun debutnya di Moto2 pada 2022, Acosta juga harus mengganti nomor startnya sebagai rekan setim Augusto di Red Bull-KTM Ajo. Saat itu Augusto Fernandez juga merupakan rekan setimnya dan dia sendiri, seperti sekarang adalah pendatang baru di kelas tersebut. Saat itu Juara dunia dua kali itu memutuskan memakai nomor start 51 sebagai solusi darurat pada tahun 2022. Namun hal itu tidak memberinya banyak keberuntungan.