Categories: MotoGP

Fabio Di Giannantonio: Menyenangkan Bisa Belajar Banyak dari Vale

RiderTua.com – Ketika Fabio Di Giannantonio memenangkan balapan MotoGP pertamanya di sirkuit Lusail 8 hari yang lalu, dia masih belum memiliki motor untuk tahun 2024 karena Marc Marquez mengambil alih tempatnya di tim Gresini Racing. Usai kemenangannya di Qatar, Diggia ditempatkan sebagai penerus Luca Marini di Tim Pertamina Enduro VR46 Racing tahun depan. Perjanjian yang berlaku selama 1 musim itu juga secara resmi dikonfirmasi pada hari Senin setelah akhir musim.

Sulit bagi Di Giannantonio untuk mengucapkan selamat tinggal kepada Gresini yang telah mendukungnya mulai di kelas Moto3, setelah penampilan bagusnya di akhir musim di Valencia (melewati garis finis di posisi ke-2 tapi kemudian diturunkan ke posisi ke-4 karena pelanggaran tekanan ban).

“Saya memposting kata-kata yang cukup romantis hari ini  Saya menulis sedikit, tetapi mengatakan segalanya. Saya memiliki banyak emosi yang terkait dengan tim ini. Kami saling membenci sekaligus saling mencintai, kami sempat berpisah, lalu kembali bersama dan berpisah lagi. Benar-benar banyak emosi dan bagiku tim ini selalu menjadi rumahku. Ketika saya sedang membersihkan kantorku pada hari Minggu dan saat itu sendirian, saya mencoba untuk menenangkan diri tetapi akhirnya saya menangis,” ungkap Diggia.

Fabio Di Giannantonio: Menyenangkan Bisa Belajar Banyak dari Vale

Pada Senin sore di Valencia, untuk pertama kalinya Fabio Di Giannantonio berbicara secara terbuka kepada sekelompok kecil jurnalis tentang masa depannya bersama tim VR46. Kapan kerjasama ini disegel? “Pagi ini (dia tertawa). Tidak, tentu saja itu sebuah proses. Selama balapan akhir pekan, saya tidak pernah ingin mengungkapkan tentang apa pun yang tidak berhubungan dengan apa yang terjadi di trek. Setelah balapan kami menyelesaikan semuanya dan saya yakin 100 persen bahwa saya bisa membalap pada hari Selasa dan tahun depan,” jawab rider berusia 25 tahun itu.

Fabio di Giannantonio

Diggia sangat tenang dalam beberapa minggu dan bulan terakhir. Berkali-kali dia menegaskan hanya konsentrasi pada pekerjaannya di lintasan, selebihnya tugas manajernya Diego Tavano. Namun apakah ada momen sulit ketika dia hampir putus asa untuk melanjutkan karir MotoGP?

Diggia menjawab, “Tentu saja, ya. Tentu saja ketika kita sedang duduk di rumah, akan lebih sulit untuk tidak memikirkan masa depan. Sejujurnya, beberapa bulan yang lalu semuanya sangat sulit. Namun dalam kasus ini, kita adalah kekuatan dan yang terpenting adalah orang-orang yang ada di sekitar kita. Saya harus mengatakan bahwa saya memiliki orang-orang yang luar biasa keluarga, teman, pacarku, tim saya di rumah. Kami selalu berusaha untuk tidak terlalu fokus pada masa depan, namun lebih pada saat ini dan pekerjaan. Kami melakukan itu, tapi yang pasti tidak semua berjalan baik selama waktu itu.”

“Memang seperti itu. Ini adalah dunia kita dalam olahraga ini dan pada akhirnya kita harus mewujudkannya ketika kita berada di level tertinggi dalam dunia balap motor. Tempatnya sangat terbatas, jadi kita harus cepat. Tahun ini tentu saja ini agak sulit, tapi saya sangat senang sekarang dan hanya ingin melihat hal-hal positif. Pada akhirnya saya mendapat tempat yang bagus untuk tahun depan dan kami menyelesaikan musim dengan level yang sangat tinggi,” imbuh rider asal Italia itu.

Sebagai orang Italia membalap di tim milik legenda MotoGP Valentino Rossi setelah masa depan Diggia di MotoGP tidak menentu, terasa seperti memenangkan lotre bagi Fabio. “Ya, aku masih berusaha memahami apa yang terjadi. Ini momen yang luar biasa, saya sangat bangga. Mengetahui bahwa saya akan menunggangi ‘monster’ ini di tim milik Valentino adalah hal yang luar biasa. Saya bisa belajar banyak darinya. Ini adalah kesempatan besar bagiku,” ujar Diggia.

Di Giannantonio hanya berbicara dengan Rossi melalui telepon dalam beberapa hari terakhir. “Tetapi saya ingin bertemu dengannya dan pertama berterima kasih atas kepercayaannya. Selalu menyenangkan berbicara dengan Valentino karena kita selalu dapat mempelajari sesuatu,” ungkap Diggia.

Apakah dia berhutang pizza pada Marini karena memberinya tempat di tim satelit VR46 Ducati? “Dia yang sebenarnya berhutang pizza kepadaku karena dia mencuri pole saya di Qatar dan akibatnya saya kehilangan bonus. Jadi bisa dibilang kita imbang,”  jawab Di Giannantonio sambil tertawa.

Usai finis di posisi ke-3 di Phillip Island, peluang Diggia mendapat tempat di tim pabrikan Honda semakin besar sebelum terpilihnya Luca Marini. Apakah Fabio pernah membayangkan dirinya mengenakan seragam Repsol? “Saya hanya fokus untuk mendapatkan hasil maksimal dari lintasan. Dan ketika kami datang ke Valencia, sejujurnya saya melihat diri saya dalam warna kuning dan hitam,” pungkas pembalap baru tim VR46 itu.

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Johann Zarco : Bukan Drama, RC213V yang Baru Tidak Ada Kemajuan

RiderTua.com - Pada tes MotoGP hari Senin di Jerez, 4 pembalap Honda Joan Mir, Luca Marini, Takaaki Nakagami, dan Johann…

2 Mei 2024

Tesla Cybertruck akan Dikirim ke Indonesia Mulai Tahun Depan

RiderTua.com - Tesla telah memulai pengiriman Cybertruck di Amerika Serikat tahun lalu, meski untuk pasar global juga tengah dilakukan. Namun…

2 Mei 2024

Sergio Garcia : Saya Belum Masuk Radar Mana Pun!

RiderTua.com - Tak ada yang menyangka, pendatang baru tim MT Helmets - MSI,  Sergio Garcia (Boscoscuro) berhasil memimpin klasemen Kejuaraan…

2 Mei 2024

Wuling Hanya Sediakan Satu Varian Untuk Cloud EV

RiderTua.com - Wuling Cloud EV kini sudah bisa dipesan oleh konsumen Indonesia beberapa bulan setelah modelnya diperkenalkan ke publik. Mobil…

2 Mei 2024

Warna Baru Yamaha Aerox 155, Tampilan Makin Elegan

RiderTua.com - Hong Leong Yamaha Motor, distributor sepeda motor di Malaysia luncurkan skutik sporty NVX 155 atau Aerox 155 dapat…

2 Mei 2024

DFSK Seres Ingin Kuasai 30 Persen Pasar BEV di Indonesia!

RiderTua.com - Seres menjadi salah satu merek mobil listrik yang hadir di Indonesia. Merek dari DFSK tersebut sejauh ini baru…

2 Mei 2024