Categories: MotoGP

Luca Marini: Jika Kita ingin Jadi Juara Dunia Kita Tidak Bisa Melakukan Seperti Martin

RiderTua.com – Luca Marini finis di posisi ke-9 pada balapan terakhir Kejuaraan Dunia MotoGP 2023 di Valencia. Pembalap Mooney VR46 itu melewati garis finis hampir 10 detik di belakang juara dunia sekaligus sahabatnya Pecco Bagnaia. Sementara Marini menjalani balapan yang biasa-biasa saja, rekan setimnya Marco Bezzecchi crash setelah kontak dengan Marc Marquez di awal-awal balapan di sirkuit Ricardo Tormo.

Maro menjelaskan, “Saya menunjukkan balapan yang bagus. Saya mengalami masalah sepanjang akhir pekan. Startnya bagus, kecepatan saya oke dan saya menyelesaikan balapan dengan posisi yang bagus. Sekarang adalah saat yang tepat untuk berterima kasih kepada tim atas apa yang telah kami capai selama beberapa tahun terakhir. Sekarang saya menantikan tes hari Selasa, lalu petualangan baru saya dimulai. Saya penuh motivasi dan energi untuk memulai musim 2024 saya.”

Hasil Race MotoGP Valencia 2023

Luca Marini: Jika Kita ingin Jadi Juara Dunia Kita Tidak Bisa Melakukan Seperti Martin

Di bagian manakah Luca Marini mengalami peningkatan paling besar tahun ini? “Di kualifikasi, di hot lap. Saya sangat kuat musim ini. Bahkan mungkin saya bisa berada di peringkat 3 dalam klasemen di belakang Pecco dan Jorge. Itu sangat membantu untuk menjalani musim yang bagus. Saya mungkin pembalap yang paling mengalami kemajuan,” jawab rider berusia 25 tahun itu.

Martin terlihat tampil 1000% untuk memenangkan balapan dengan serangannya yang super agresif dan memaksa untuk menang meskipun perhitungannya salah. Seperti melakukan kesalahan perhitungan saat duel dengan Pecco. Akibatnya justru dia tertinggal jauh dibelakang dan banyak kerugian serta lebih sulit untuk memulihkan posisinya kembali. Bahkan akibatnya dia bertabrakan dengan Marquez seperti hampir sulit mengontrol manuvernya. Dan akhirnya gelar duniapun melayang yang awalnya memang sulit menjadi super sulit..

Mengenai insiden awal antara Jorge Martin dan Pecco Bagnaia, Maro menjelaskan, “Saya melihatnya di monitor tv. Jika mengikuti pembalap lain, harus mengerem 20 meter lebih awal karena tidak ada tekanan kontak. Bukan hanya grip di bagian depan motor saja. Seluruh efek fairingnya hilang, yang ada hanya pusaran udara (tersedot slipstream). Ini adalah masalah penundaan. Kita harus tahu bahwa hal seperti ini bisa terjadi. Jika kita ingin menjadi juara dunia, kita tidak bisa melakukan seperti itu (risiko crash tinggi). Tapi Jorge juga mendapat banyak tekanan (harus menang), sementara Pecco hanya harus menyelesaikan balapan (dan akan juara dunia).”

Mimi Carrasco

Leave a Comment

Recent Posts

Neta V-II Dijual Lebih Murah Dari Neta V Karena Ini

RiderTua.com - Neta sebelumnya merilis Neta V di Indonesia sejak tahun lalu, dan sukses terjual hingga ratusan unit. Kini mereka…

5 Mei 2024

Wuling Berbicara Soal MPV Listrik di Indonesia

RiderTua.com - Wuling baru memiliki tiga mobil listrik yang dijualnya di Indonesia, terdiri dari Air EV, Binguo EV, dan Cloud…

5 Mei 2024

Wuling Cloud EV Tanpa Sunroof Seperti Alvez

RiderTua.com - Wuling Cloud EV menjadi pelengkap mobil listriknya di Indonesia setelah merilis Air EV dan Binguo. Model ini memiliki…

5 Mei 2024

Seres E1 yang Terjual Ratusan Unit, Tapi Jarang Terlihat di Jalan

RiderTua.com - Seres E1 menjadi salah satu mobil listrik yang dijual di Indonesia ketika pasarnya pertama kali dimulai disini. Meski…

5 Mei 2024

Aleix Espargaro Kesal : Zarco Harus Lebih Respect

RiderTua.com - Aleix Espargaro sangat tidak senang bersenggolan dengan Johann Zarco di GP Spanyol. Pertarungan mereka di Jerez berakhir ketika rider…

5 Mei 2024

Antrian Pesanan Toyota Vellfire Kini Mencapai Enam Bulan!

RiderTua.com - Toyota Alphard dan Vellfire di Indonesia kini mendapatkan model generasi terbarunya setelah sekian lama. Kedua mobil MPV mewah…

5 Mei 2024