RiderTua.com – Yamaha adalah pabrikan tersukses di Sirkuit Lusail dengan membukukan 10 kemenangan MotoGP hingga saat ini. Fabio Quartararo memenangkan GP Qatar-2 pada 2021. Sebelumnya legenda Valentino Rossi menang disana pada 2005, 2006, 2010 dan 2015 sementara Jorge Lorenzo pada 2012, 2013 dan 2016 dan juga Maverick Vinales pada 2017 dan 2021/1.
Untuk GP Qatar tahun ini, Quartararo tetap realistis dan tidak membuat spekulasi apa pun. Dia memahami bahwa M1 miliknya saat ini menjadi kendala besar. “Saya tidak ingin mengatakan apa pun sampai kita berada di trek untuk pertama kalinya. Setelah hari Jumat, kita dapat menilainya dengan lebih baik karena kita mengetahui kecepatan kita dengan lebih baik. Mungkin saya berharap berada di posisi 6 besar dan memiliki kecepatan tinggi yang tidak terduga. Tapi itu juga bisa terjadi sebaliknya. Itu sebabnya saya tidak ingin mengharapkan sesuatu yang salah,” ujar El Diablo.
Fabio Quartararo: Saya Masih Punya Mental Juara Tapi Saya Juga Harus Tetap Realistis
Setelah paruh pertama musim yang pahit dengan hasil yang relatif buruk bagi seorang juara dunia, Quartararo mengubah mindsetnya. Pembalap berusia 24 tahun itu menghadapi situasi motor saat ini yang kurang bagus. Alhasil, dia mengawali paruh kedua musim dengan pola pikir baru.
Rider asal Nice Prancis itu menegaskan, “Saya masih punya mental juara, tapi saya juga harus tetap realistis. Saya tahu bahwa saat ini kami tidak bisa cepat di beberapa trek. Jika saya memberi 100 persen dan hanya mampu finis di posisi 8, saya harus menerimanya saja. Saya terus mengatakan pada diri sendiri hal itu di paruh kedua musim dan itu sangat membantuku.”
Perubahan pola pikirnya juga tercermin dari hasilnya. Setelah kerap tak mengumpulkan lebih dari 10 poin per akhir pekan, Quartararo finis di posisi ke-5 di Malaysia bahkan naik podium di India dan Indonesia. “Balapan di Asia cukup bagus. Saya akan sangat senang jika bisa kembali berada di 5 besar di Qatar,” pungkas rekan setim Franco Morbidelli itu.
