RiderTua.com – Di satu sisi, Jorge Martin ingin melakukan segalanya agar keputusan gelar MotoGP tidak diambil hingga seri terakhir di Valencia. Di sisi lain, rider Pramac Ducati itu ingin mengambil risiko di Qatar.
Dilema Martin terlihat jelas dalam perebutan gelar melawan Pecco Bagnaia. “Saya tidak punya perhitungan pasti di kepalaku, yang saya tahu saya harus mengejar poin. Saya sudah berada di peringkat 2 di Kejuaraan Dunia, meskipun saya tidak membalap di dua balapan berikutnya. Jadi saya hanya perlu menyerang. Target besarku adalah bisa memperjuangkan gelar di Valencia. Saya menyukai trek ini dan meraih kemenangan balapan Kejuaraan Dunia pertamaku di sana pada tahun 2017,” ujar Martin.
Bastianini akan Jadi Bodyguard Bagnaia, Jorge Martin: Saya Tidak Peduli!
Namun bagi Jorge Martin, kerja keras di Qatar lebih penting sebelum bersenang-senang di Valencia. “Saya ingin dan perlu mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya di Qatar agar peluang saya meraih gelar juara di balapan terakhir lebih baik dibandingkan hari ini,” tegas rider berusia 25 tahun itu.

Untuk mengurangi defisit 14 poin dari juara bertahan sekaligus pemimpin klasemen Pecco Bagnaia di Sirkuit Lusail akhir pekan ini, Martin sudah mempersiapkan strateginya. “Saya harus mengambil beberapa risiko. Saya sedikit terhambat di Sepang. Saya merasa bisa crash di tikungan mana pun. Itu tidak membantu,” ungkapnya.
Pernyataan Martin ada benarnya karena trek sepanjang 5,38 km dari Losail sepertinya cocok untuknya. Martin memenangkan balapan Moto3 di Qatar pada tahun 2018 dan naik podium setelah finis ke-3 hanya dalam balapan MotoGP keduanya pada tahun 2021.
Sejak Sepang, Juara Dunia Moto3 2018 itu sama sekali tidak mempermasalahkan bahwa Enea Bastianini telah muncul sebagai bodyguard baru dan kemungkinan menjadi pencari poin bagi rivalnya Pecco Bagnaia di tim pabrikan Lenovo Ducati. “Saya sepenuhnya fokus pada diri sendiri. Lagipula aku tidak bisa mengendalikan apa yang terjadi di sekitarku. Jadi aku tidak peduli,” tegas rekan setim Johann Zarco itu.
Pembalap berjuluk Martinator itu lebih mengkhawatirkan masalah tekanan ban. Seperti Pecco Bagnaia dan beberapa pembalap lain, dia juga sudah mendapat peringkat karena pelanggaran tekanan ban. Jika dia melakukan pelanggaran berikutnya maka akan langsung dikenakan penalti 3 detik.
“Ini adalah masalah yang rumit dan merupakan masalah di Sepang. Kita bisa merasakan perbedaan besar. Namun seperti yang Pecco katakan, kami tidak akan mengambil risiko apa pun saat ini,” ujar Martin.
Bagi Jorge Martin, satu hal yang pasti adalah gelar juara dunia harus diperjuangkan di lintasan dan bukan ditentukan di atas meja. “Saya berharap hal itu tidak diputuskan di kantor, tapi di lintasan. Saya sangat berharap begitu,” pungkas rider asal Madrid Spanyol itu.