Home MotoGP Jack Miller : Motor Ducati Masih Lebih Baik?

    Jack Miller : Motor Ducati Masih Lebih Baik?

    Jack Miller - Pecco Bagnaia
    Jack Miller - Pecco Bagnaia

    RiderTua.com – Dari posisi ke-10 di grid GP Malaysia, awalnya Jack Miller merangsek naik ke posisi ke-6 tepat di depan rekan setimnya di tim Red Bull KTM Brad Binder yang berada di posisi ke-9 untuk sementara waktu dan kemudian crash.

    Miller tetap bertahan di posisi tersebut, tetapi momentum untuk melaju digagalkan oleh Marco Bezzecchi, yang dengan percaya diri menjaga jarak dengan Miller. Ketika Fabio Quartararo (dua lap sebelum akhir) dan rekan setimnya di Yamaha Franco Morbidelli bangkit dari ketertinggalan, Miller kembali tak berdaya dan kembali turun ke posisi ke-8 hingga garis finis.

    “Itu bukan balapan terbaikku, tapi juga bukan balapan terburukku. Saya tidak merasa melakukan kesalahan apa pun. Ini sebenarnya balapan yang cukup solid. Tetapi faktanya tidak. Kami menjalankan balapan dengan baik di separuh balapan, tetapi terlambat 19 detik. Jadi jelas ada pekerjaan rumah yang harus kita selesaikan,” ujar rider berjuluk Thriller Miller itu.

    Jack Miller: Bukannya Menyerang Saya Malah Kehilangan Kontak

    Awalnya Jack Miller berusaha mengimbangi laju skuat Ducati di depan. “Saya mengincar Bezzecchi dan ingin mencari celah. Namun saya tidak pernah cukup cepat untuk mencoba apa pun. Semakin lama balapan berlangsung, ban depanku semakin panas dan bukannya menyerang, saya malah kehilangan kontak,” ujar pembalap asal Australia itu.

    Jack Miller
    Jack Miller

    Di pertengahan balapan, dua pembalap Yamaha saling mengintai dari belakang. Miller menjelaskan, “Saya benar-benar mencoba yang terbaik untuk mengendalikannya. Tapi cengkeramannya masih kuat, yang jelas manajemen ban Yamaha sempurna!”

    Sebaliknya, Miller mengalami kesulitan terutama pada ban depan. “Entah cuaca menjadi terlalu panas atau tekanan terlalu banyak meningkat, gejalanya selalu sama yakni roda depan mulai terkunci saat melakukan pengereman bukannya melambat. Empat lap berturut-turut, roda depan selip begitu parah di tikungan terakhir sehingga saya harus menjaga keseimbangan pada siku,” ungkap Papa Pip Florence itu.

    Menemukan cengkeraman ekstra adalah pekerjaan yang paling penting. “Setiap kali saya menyerang lebih keras, saya hampir crash, sementara pembalap Ducati masih berada di kondisi di mana ban masih memiliki cengkeraman pada kecepatan yang sama,” ujar rider berusia 28 tahun itu.

    Secara keseluruhan JackAss menjalani akhir pekan yang solid, dengan peningkatan nyata pada KTM RC16 yang terasa nyaman dalam balapan. “Pada lap pertama kami melaju pada rentang 1:59 menit, kemudian konsisten pada rentang 2:00 menit. Di tahun lain, hal itu sudah cukup untuk mendapatkan hasil terbaik, namun kali ini kami kehilangan rata-rata 1 detik per lap untuk memimpin. Itu yang perlu kami tingkatkan!” pungkas Miller.

    © ridertua.com

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini