RiderTua.com – Segalanya tampak berjalan dengan baik bagi Pecco Bagnaia. Untuk pertama kalinya sejak GP Catalunya, pembalap Ducati Lenovo itu kembali meraih pole position pada Sabtu pagi di Sepang. Pada awal sprint 10 lap, pembalap berusia 26 tahun itu berhasil memimpin sementara rivalnya di Kejuaraan Dunia Jorge Martin awalnya turun kembali ke posisi ke-4.
Namun di pertengahan sprint, secara mengejutkan Alex Marquez dan Martin berhasil menyalipnya. Dengan cepat Bagnaia kehilangan kontak dan harus puas dengan posisi ke-3, dibayangi oleh rekan setimnya Enea Bastianini. Keunggulannya di klasemen kini turun menjadi 11 poin.
Meski demikian, Pecco masih bisa bercanda pada sesi pers. “Anda bisa bertanya kepada saya tentang balapan, tapi saya akan berbicara lebih banyak tentang kualifikasi. Karena saya lebih menikmatinya. Kembali ke posisi terdepan untuk pertama kalinya sejak Barcelona sungguh melegakan. Saya sangat senang karenanya,” katanya sambil tersenyum.
Pecco Bagnaia: Sebuah Kotak Makan Tapi Tidak Ada Hamburgernya
Tentu saja Francesco Bagnaia kurang puas dengan hasil sprintnya. “Saya tidak senang dengan hal itu. Saya merasa Alex memiliki kecepatan yang sangat bagus, tetapi kecepatan saya juga kuat. Pada lap di mana dia semakin dekat, saya mencoba sedikit ngepush untuk mendapatkan kembali keunggulan 0,3 detik. Namun sejak lap pertama dan seterusnya, menurut saya itu adalah lap 5, saya mulai mendapat banyak masalah dengan bagian depan,” jelas rider asal Turin Italia itu.

Pecco menambahkan, “Menjadi sangat sulit untuk memperlambat motor. Saya kesulitan karena bagian depan terkunci dan gerakannya terbatas. Menurutku saya bukan satu-satunya yang merasakan hal itu karena hal itu juga mempengaruhi lebih dari satu pembalap, termasuk Enea. Cukup aneh dan juga tidak terduga. Karena saya sebenarnya melahap banyak lap dengan ban depan kemarin dan hari ini.”
Masalah tidak muncul lagi begitu Bagnaia tertinggal dari lawannya. “Tekanan banku sudah lebih tinggi sebelum saya melaju di belakang seseorang. Dalam sprint kami tidak ingin mengambil risiko apa pun terkait tekanan ban. Tekanannya tentu saja cukup tinggi, namun tidak terlalu tinggi sehingga semua masalah dapat dikaitkan dengan tekanan tersebut. Menurutku masalah saya tidak ada hubungannya dengan tekanan ban, mungkin suhu tapi saya tidak tahu. Tapi itu feeling yang aneh,” jelas adik Carola Bagnaia itu.
Sementara itu, sebuah kertas atau semacamnya yang berwarna putih (Mungkin Kotak Makan Styrofoam) tersangkut di sayap kanan depan pada motornya. “Sebuah kotak makan siang, ya. Tapi tidak ada hamburgernya,” jelas Pecco sambil tersenyum.
Memang tidak membantu atau berpengaruh apa pun, namun dia tidak menduga ada dampak signifikan terhadap handling GP23 miliknya karena kejadian aneh tersebut. “Itu terjadi pada lap yang sama ketika saya mendapat masalah. Tapi menurutku itu tidak ada hubungannya dengan itu. Namun, kami tidak mengetahui dan tidak dapat memahaminya (kenapa ada disana),” ungkap murid VR46 Riders Academy itu.
BTW, Enea Bastianini terlihat berhati-hati dalam menyerang rekan setimnya. “Dia melakukan pekerjaannya dengan sangat baik, tapi kemudian dia mendapat masalah. Dia tertinggal lalu mengejar lagi dan di lap terakhir saya mencoba menutup setiap celah. Tentu, dia mungkin memilih untuk tidak mengambil risiko apa pun. Karena menurutku dia lebih cepat dariku. Untuk menyalip saya, dia mungkin harus menerima risiko terjatuh atau merusak hasil. Tentu saja lebih baik melakukan apa yang dia lakukan,” ujar Pecco mengenai aksi Bestia dalam sprint kali ini.
Alex Marquez yang mengaku sedang menjalankan misi dan berhasil memenangkan sprint untuk kedua kalinya musim ini, kurang memperhatikan hal tersebut. Apakah rekan semereknya di tim Gresini itu mengkhawatirkan kepemimpinan klasemen sehubungan dengan balapan 20 lap pada hari Minggu dan kemungkinan adanya gangguan dalam perebutan gelar antara Bagnaia dan Martin?
“Alex lebih cepat dari kami berdua saat ini. Dia memiliki kecepatan yang cukup konsisten, mengerem dengan sangat baik, dan melakukan pekerjaannya dengan sangat baik. Dia tidak akan rugi apa-apa dan hari ini menunjukkan bahwa dia cepat. Kita lihat saja apa yang terjadi pada balapan besok. Saya pikir kami mempunyai peluang bagus karena kecepatan kami tidak seperti yang kami tunjukkan. Sesuatu terjadi yang tidak membantuku memahami situasinya. Tapi menurutku kecepatanku bisa seperti dia. Dia masih bisa menang, tapi saya pikir saya bisa lebih dekat dengannya,” pungkas Pecco Bagnaia.