RiderTua.com – Johann Zarco tidak memiliki winglet baru pada suspensi Ducati GP23-nya. Tetapi bahkan dengan pembaruan pada paket aero, setelah Q2 yang mengecewakan, dalam sprint race pun dia juga tidak meraih kesuksesan. “Itu bukan salahku. Mesinnya mogok pada percobaan pertama dan ketika saya ingin melakukan fast lap dengan motor cadangan, saya dua kali mendapat bendera kuning,” ungkap rider berusia 33 tahun itu.
Tidak peduli seberapa sering dia berupaya, tidak banyak yang bisa dilakukan dari posisi ke-12 di grid terutama melawan gerombolan rekan semereknya yang sangat cepat. “Dari sudut pandang faktual, saya harus puas. Saya naik ke posisi 9 dan berduel bagus melawan Luca Marini. Tapi kemudian saya terjebak di belakang Bezzecchi,” kata Zarco.
Johann Zarco: Ducati Tidak Memberiku Winglet Terbaru
Menurut Zarco, Marco Bezzecchi memiliki ritme yang aneh. “Dia sangat cepat di lintasan lurus, tapi sulit bergerak di tikungan,” kata juara dunia Moto2 2015 dan 2016 itu menganalisis gaya balap pembalap Mooney VR46 itu.
Zarco melanjutkan, “Akan sangat menyenangkan jika saya juga menerima pembaruan aero baru dengan winglet di suspensi depan. Tentu saja saya paham bahwa Pecco (Bagnaia) dan Jorge (Martin) lebih diunggulkan di sini karena mereka bersaing memperebutkan gelar.”
Namun mendengar Enea Bastianini juga ikut dalam pembaruan ini, pembalap asal Prancis itu sedikit kesal. Motornya adalah satu-satunya GP23 tanpa konfigurasi ini. Begitulah, ‘sindiran’ halus yang disampaikan Borgo Panigale kepada pembalap yang hendak hengkang dari Ducati itu.
“Namun, Alex juga melaju tanpa winglet tersebut dan lebih unggul. Saya harus memberikan banyak perhatian pada manajemen ban. Ban belakang soft saya cukup aus setelah 10 lap dalam sprint. Kami mungkin harus melakoni balapan dengan sangat hati-hati agar bisa menyerang menjelang akhir. Tapi saya yakin saya bisa finis di 5 besar,” pungkas Johann Zarco.
