RiderTua.com – Sebelumnya hasil penjualan mobil di Indonesia sepanjang bulan September lalu mengalami penurunan. Tentu ini menjadi sesuatu yang tidak biasa, sebab kondisi pasarnya sudah cukup kondusif, tapi masih terkena pengaruh dari penyebab lainnya. Tapi nyatanya penjualan mobil bulan Oktober masih belum semaksimal seperti yang diduga. Nampaknya beberapa faktor penurunan penjualan dari bulan September masih terasa hingga sekarang.
Penjualan Mobil Bulan Lalu Naik Sedikit
Meskipun dengan kondisi pasar domestik yang sudah kondusif, bukan berarti kondisi ini bisa bertahan selamanya. Bahkan keadaan tersebut masih bisa terkena dampak dari kondisi di pasar global. Walau sebelumnya muncul kemungkinan kalau ada beberapa penyebab yang memberikan dampak pada penjualan mobil di Tanah Air, seperti inflasi di Amerika Serikat.
Bulan September lalu, penjualan mobil di Indonesia mengalami penurunan yang cukup drastis jika dibandingkan dengan di bulan Agustus. Tentu ini membawa perhatian bagi sejumlah produsen, sebab tidak biasanya penjualan mobil bisa menurun seperti itu. Meski pada Oktober 2023 penjualannya naik hingga 0,4 persen, tapi jika dibandingkan dengan hasil di periode yang sama pada tahun lalu, hasilnya menurun hingga 13,9 persen.
Keadaan Pasar Global
Memang ini cukup mengkhawatirkan, bahkan dengan kenaikan penjualan yang cukup tipis, hasilnya tidak bisa semaksimal yang didapat pada tahun lalu. Seperti yang sebelumnya dijelaskan, keadaan pasar global bisa dianggap sebagai penyebab utama dari penurunan penjualan ini. Dari beberapa faktor yang ada, inflasi yang terjadi di AS bisa saja menjadi penyebab lainnya.
Total ada 80.271 unit mobil yang terjual di bulan Oktober 2023, dengan Toyota yang masih memimpin penjualan di Indonesia. Mobil SUV, LCGC, dan MPV masih mendominasi sebagian besar hasil yang tercatat, dengan model seperti Daihatsu Sigra, Honda Brio, hingga Toyota Kijang Innova dan Avanza yang paling laris. Model baru juga turut menyumbangkan hasil yang cukup banyak.
Entah sampai kapan kondisi ini akan bertahan. Apakah nantinya akan bernasib seperti di tahun 2021 atau tidak.
