RiderTua.com – Takaaki Nakagami ketularan : Menggunakan taktik sama seperti Marc Marquez. Saat kualifikasi MotoGP, Marquez lebih memilih menyelinap ke dalam slipstream Francesco Bagnaia atau pembalap Ducati lain bahkan mengirimkan ‘mata-mata’ ke ujung pitlane agar tidak melewatkan momen ideal untuk melaju. Ini adalah taktik yang membuat Marquez mendapat tambahan 0,1 atau 0,2 detik pada fast lapnya. Tapi kelakuan Marc itu membuat Bagnaia dan pembalap lain ‘marah’. Di Buriram, giliran Jack Miller menjadi korban Marquez di Q1.
Agar bisa menjadi yang terdepan dan berkembang di grid start, Takaaki Nakagami kini juga mengandalkan trik towing atau slipstream tersebut. “Biasanya saya lebih suka membalap sendirian, tapi terkadang sulit mencapai catatan waktu yang baik dengan cara ini. Itu sebabnya saya mulai mencari slipstream dari pembalap KITM dan Ducati yang cepat di Thailand,” ungkap pembalap asal Chiba Jepang itu.
“Hal ini mempunyai berbagai macam keuntungan. Pertama, ini membantu kita berakselerasi lebih baik di trek lurus dan menemukan kecepatan lebih. Dan kedua, kita terbiasa dengan perbedaan aerodinamis dibandingkan membalap sendirian. Mengikuti seseorang berdampak besar pada aerodinamis motor kita, dan berada di belakang pembalap cepat lainnya selama latihan sangat membantu dalam balapan. Tidak ada lagi kepanikan di tengah kerumunan!” ujar Takaaki Nakagami.
Tanpa tedeng aling-aling, Taka juga mengaku bahwa dia akan menyempurnakan taktik barunya tersebut pada balapan berikutnya di Malaysia. “Sirkuit Sepang memiliki dua lintasan lurus yang panjang, dan untuk performa maksimal serta posisi terbaik di grid, saya akan secara konsisten mencari slipstream, menggunakan taktik yang sama seperti Marc Marquez!” ujar rider LCR Honda itu.
Maka hasil balapan yang lebih baik mungkin terjadi dibandingkan hanya finis di posisi ke-14 di Buriram. “Setelah start saya sedikit kecewa dengan diriku sendiri. Saya berhasil lolos dengan baik, namun kemudian saya terjebak dalam sekelompok pembalap dan tidak dapat mengambil posisi apa pun. Menjelang akhir balapan, kecepatanku berada di 5 besar atau 6 besar. Tapi di awal saya terlalu lambat,” pungkas rekan setim Alex Rins itu.
This post was last modified on 6 November 2023 15:11
RiderTua.com - Jorge Martin selalu menegaskan bahwa dirinya pasti akan meninggalkan tim Pramac pada akhir 2024 baik untuk pindah ke…
RiderTua.com - Setelah pensiun dari MotoGP, Jorge Lorenzo selalu mengamati dan menganalisa peristiwa di Kejuaraan Dunia MotoGP. Mantan rider asal…
RiderTua.com - Rookie Pedro Acosta bersiap melakoni balapan GP Prancis di Le Mans sebagai peringkat 4 di klasemen MotoGP. "Kami…
RiderTua.com - Setelah memenangkan gelar dunia Moto2, Pecco Bagnaia naik ke MotoGP pada 2019 saat berusia 22 tahun. Rider Italia itu…
RiderTua.com - Mungkinkah Pecco Bagnaia dan Marc Marquez menjadi duo pabrikan Ducati 2025?Marquez termasuk di antara 3 kandidat utama untuk…
RiderTua.com - Suzuki Ertiga Hybrid menjadi satu dari tiga mobil hybrid yang dijualnya di Indonesia. Penjualannya cukup bagus, meski belum…
Leave a Comment