RiderTua.com – Start dari posisi ke-4 di grid, Marco Bezzecchi merosot ke posisi ke-10 pada lap awal GP Thailand. Jadi finis ke-4 nya merupakan hasil yang luar biasa bagi rider Mooney VR46 itu. “Sayangnya saya melakukan beberapa kesalahan di awal, saya juga melakukan kontak dengan Marc sehingga saya kehilangan waktu. Namun yang paling utama adalah kesalahan di tikungan pertama, tepat setelah start. Saat saya mengerem, saya hampir menabrak Alex. Itu sebabnya saya melebar dan kehilangan posisi dari Alex Marquez dan beberapa pembalap lain yang berada di belakangku,” ungkap rider asal Rimini Italia itu.
Kemudian Bez memulai balapan untuk mengejar ketinggalan, yang membawanya hanya berjarak 2 detik dari pemenang Jorge Martin. “Saya mengerem dengan sangat kuat, jadi saya bisa menyalip, tapi manajemen ban juga menjadi sulit ketika kitya harus membalap dari belakang ke depan. Untungnya, perasaanku terhadap motor sangat baik, dan kami juga melakukan pekerjaan luar biasa dengan set-up elektronik. Ini berarti saya bisa melaju tanpa memberikan terlalu banyak tekanan pada ban,” jelas Bezzecchi.
Marco Bezzecchi : Buriram Trek Tersulit Bagiku, Sakit Sekali Tubuhku!

“Tapi ya, saya puas. Tapi saya juga tahu bahwa saya bisa berbuat lebih banyak lagi,” ujar Marco Bezzecchi pada Minggu sore di Buriram.
Hasil keseluruhan yang ditorehkan pembalap Ducati berusia 24 tahun itu dari triple luar Eropa yakni Mandalika, Phillip Island dan Buriram secara konsisten positif. Toh, tulang selangka kanannya baru saja patah pada 7 Oktober.
“Saya benar-benar tidak bisa mengeluh karena latar belakang ini. Itu sangat sulit. Hari ini adalah upaya terakhir yang semakin memotivasi saya. Karena saya tahu, betapa saya telah menderita sejauh ini, jadi saya tidak bisa menyerah pada hari terakhir. Targetku adalah mencetak beberapa poin dan mencoba melakukan yang terbaik. Saya tentu tidak menyangka bisa naik podium di sprint Indonesia. Saya tidak begitu tahu, dari mana asalnya karena rasa sakitnya sangat parah,” ujar putra Vito Bezzecchi itu, yang hingga kini masih bertanya-tanya tentang comeback kilatnya yang kuat.
Murid Valentino Rossi itu melanjutkan, “Kalau boleh jujur, trek di Buriram ini adalah yang tersulit bagiku. Setelah tiga pekan mengendarai motor, trek dengan titik pengereman yang keras ini benar-benar menghancurkan fisikku, bukan pada tulangnya yang patah tetapi pada bahu dan leher. Saya kesakitan, rasa sakitnya sangat parah di paruh kedua balapan. Tapi saya mencoba memberikan semua yang saya punya.”

Akhir pekan ini adalah akhir pekan terakhir tanpa balapan sebelum triple terakhir musim ini (di Sepang, Qatar dan Valencia) yang akan berlanjut mulai 10 November. “Saya tak sabar untuk pulang ke rumah dan menikmati beberapa hari untuk bersantai. Semakin sulit, sekarang badanku sebelah kanan cukup kaku, juga karena saya harus selalu mengimbanginya dengan kakiku dan segalanya. Itu sebabnya hari-hari ini penting bagiku sekarang. Saya akan berusaha datang ke Malaysia dalam kondisi terbaik dan memberikan yang maksimal di tiga balapan terakhir,” pungkas rekan setim Luca Marini itu.