RiderTua.com – Usai latihan hari Jumat di GP Thailand, Pecco Bagnaia sangat senang karena kekuatannya pada pengereman telah kembali dan feelingnya pada Desmosedici GP23 sangat baik. Itulah sebabnya pembalap pabrikan Ducati itu memasuki hari Sabtu dengan penuh percaya diri. Namun pada akhirnya hasil yang diraihnya sungguh mengecewakan. Dari posisi ke-6 di grid, rider berusia 26 tahun itu hanya finis di posisi ke-7 dalam sprint sehingga keunggulan di klasemen menyusut menjadi 18 poin
Segalanya tidak berjalan baik bagi Pecco di kualifikasi. “Untuk kedua kalinya akhir pekan ini, feelingku pada ban tidak bagus. Saya ngepush dengan ban pertama dan mencatat waktu 1:30,2 menit. Saya mengalami banyak kesulitan. Dengan ban kedua saya melaju 1:29,5 menit. Hal ini membuat pekerjaan kami jauh lebih sulit. Karena kami mengharapkan sesuatu yang tidak kami temukan, tetapi setelah perubahan itu feelingnya berbeda lagi. Itu tidak membantu. Kami masih di posisi ke-6 di grid, dan itu tidak terlalu buruk. Tapi kami perlu lebih banyak konsistensi,” jelas pembalap murid VR46 itu.
Pecco Bagnaia : Beberapa Lap Pertama Harus Langsung Gas Pol
Dari posisi ke-6 di grid, Francesco Bagnaia awalnya turun kembali ke posisi ke-9 pada fase awal sprint dalam 13 lap. Apa yang telah terjadi? “Saya sedikit melewatkan start dan kemudian kehilangan banyak waktu. Pertama melawan Zarco dan kemudian pertarungan antara Johann dan Alex Marquez. Tidak ada gunanya pada saat itu, mengingat berapa banyak waktu yang kami hilangkan. Mereka menyalip seolah-olah itu adalah lap terakhir, itu tidak ada gunanya,” jawab rekan setim Enea Bastianini itu.

Baru pada penghujung lap keempat Bagnaia berhasil menyalip Alex Marquez dan Johann Zarco ketika kedua rekan semereknya itu melebar setelah duel di tikungan 12. Pada titik ini, ada celah antara pembalap-pembalap di depannya.
“Saya tertinggal sekitar 1,6 detik dari Marc Marquez, namun saya berhasil menutup gap tersebut. Feelingku terhadap motor kembali membaik dan saya juga senang dengan keausan ban yang terkendali. Namun berada di posisi ke-7 pada saat kita begitu cepat dan kuat tidaklah baik bagi kami. Untuk besok, saya perlu meningkatkan kecepatanku di beberapa lap pertama sehingga saya bisa menghindari pertarungan yang memakan waktu,” pungkas Pecco Bagnaia.
Rivalnya dalam perebutan gelar dunia Jorge Martin memperkecil selisih menjadi 18 poin setelah meraih kemenangan sprint kelimanya berturut-turut. Sementara Pecco Bagnaia belum pernah menang lagi dalam sprint race sejak Spielberg.