RiderTua.com – GP Indonesia di sirkuit Mandalika menjadi balapan akhir pekan yang mengecewakan bagi Augusto Fernandez. Rider tim GASGAS Tech3 itu mengungkapkan, “Saya sedikit mengalami disorientasi. Ini bukanlah akhir pekan yang mudah. Saya tidak pernah mendapatkan hasil yang memuaskan. Saya tidak terlalu mampu mengikuti pembalap-pembalap yang berada di depan saat latihan, kualifikasi, dan sprint. Sebenarnya, tidak ada yang berjalan bagus di sini.”
Namun seperti rekan setimnya Pol Espargaro, balapan tersebut ternyata membuahkan hasil yang jauh lebih baik dari perkiraan tim GASGAS. “Saya juga terkejut. Kecepatanku dalam balapan ternyata sangat bagus. Saya mampu mengejar lawanku dan benar-benar merasa nyaman dan berada di posisi ke-15. Tapi kemudian saya crash di tikungan 10 pada lap ke-12 dan keluar dari balapan,” ungkap Augusto. Senasib dengannya, bahkan Pol terlebih dulu mengakhiri balapan setelah mengalami crash pada lap 2.
Augusto Fernandez : Semua Tidak Berjalan Bagus di Mandalika
Augusto Fernandez menyebut bahwa kondisi cuac di Lombok menjadi penyebab utama masalah pada KTM miliknya. “Panasnya benar-benar menyulitkan kami. Selain itu, layout treknya tidak sesuai dengan performa KTM kami,” tegas rider berusia 25 tahun itu.
Sekadar informasi, berbeda dengan tim pabrikan Red Bull-KTM dengan Brad Binder dan Jack Miller, tim GASGAS belum dibekali sasis karbon yang baru yang tentunya unggul dari segi traksi.
Juara Dunia Moto2 2021 itu menyadari kelemahan KTM terutama karena masalah bannya. “Saya tidak terlalu senang dengan pilihan ban apa pun. Saya tidak menemukan ban yang bagus sepanjang akhir pekan. Yang penting hanyalah jenis ban mana yang paling tidak buruk,” ungkapnya.
Usai kekecewaan di Indonesia, pembalap asal Spanyol itu menghibur diri dengan prospek balapan berikutnya di Phillip Island. “Kita bisa melihat risiko apa yang bahkan harus diambil oleh Brad Binder saat menyalip di sini. Segalanya pasti akan menjadi lebih baik bagi kami di Australia melalui trek yang mulus. Saya menantikannya,” pungkas Augusto.
