RiderTua.com – Seminggu setelah tulang selangkanya patah, Marco Bezzecchi mencetak poin bagus di GP Indonesia dengan finis di posisi ke-3 dalam sprint dan ke-5 pada balapan utama. Bagi seseorang yang baru turun dari meja operasi seminggu yang lalu, performa rider Mooney VR46 itu sangat mengesankan. “Saya masih terlihat segar? Ya, karena saya minum bir. Dan aku akan membutuhkan lebih banyak bir lagi. Malam ini pesta, aku bisa tidur besok,” ujar Bez sambil tersenyum.
Setelah melakoni hari yang berat, pembalap berusia 24 tahun itu sangat membutuhkan istirahat walau sejenak. “Saya tidak bisa mengatakan saya baik-baik saja. Usai balapan saya punya sedikit waktu untuk pulih, tapi sejujurnya saya sangat kesakitan. Tulang selangkaku tidak terlalu sakit, tapi malah di sekitar bahu, leher dan ototku. Dan pada titik di mana lempeng itu menekan tulang, timbul perasaan yang aneh. Saya belum pernah mengalami hal ini sebelumnya dan sekarang saya bisa merasakannya. Tapi setidaknya saya menjalani balapan dengan baik, jadi saya tidak mau mengeluh,” ujar rider asal Rimini Italia itu.
Marco Bezzecchi : Performa Bergengsi dari Meja Operasi
Pada tahap awal, Bezzecchi bahkan sempat tersingkir dari 10 besar. Namun seiring berjalannya balapan, dia mengalami kemajuan meski mengalami masalah fisik. “Pada awalnya rencanaku memerlukan pendekatan konservatif. Masalahnya, di MotoGP saat ini, jika terlalu konservatif di dua lap pertama, kita akan terlempar ke depan dan ke belakang seperti bola. Saya agak terlalu tertinggal untuk mengikuti rencanaku. Saat saya melihat sudah mampu mengejar, saya tidak terlalu panik, saya berusaha tetap mengelola ban. Saya tahu saya masih membutuhkan cengkeraman yang baik pada akhirnya. Untungnya aku cepat pada akhirnya,” ujar putra Vito Bezzechhi itu sambil tersenyum.
Bahkan, Bez terlibat dalam perebutan untuk mengambil alih posisi ke5 dari Brad Binder pada lap terakhir. Mengingat sejarahnya, pembalap Ducati itu mampu menorehkan hasil dengan sangat baik dengan dua kali masuk 5 besar akhir pekan ini.
“Saya sangat senang. Tentu saja itu tidak mudah, tapi kami bekerja dengan sangat baik. Di sini juga, timku melakukan pekerjaan luar biasa. Mereka sudah berada di sini pada hari Rabu dan saya menyuruh mereka untuk bersiap. Padahal saya tidak tahu, apakah saya akan datang ke Mandalika atau tidak. Tapi jika saya membalap, saya akan memberikan segalanya. Dan mereka selalu luar biasa,” pungkas murid Valentino Rossi itu memuji kepada krunya.
