Home MotoGP Pecco Bagnaia : Orang Terkadang Terlalu Banyak Ngomong

    Pecco Bagnaia : Orang Terkadang Terlalu Banyak Ngomong

    Pecco Bagnaia
    Pecco Bagnaia

    RiderTua.com – Fantastis! Start dari P13, Pecco Bagnaia langsung menempati posisi ke-6 di lap pertama di GP Indonesia. Dan di lap 3, rider pabrikan Ducati itu sudah berada di posisi ke-3 di belakang Jorge Martin dan Maverick Vinales. Jatuhnya Martin yang dalam beberapa lap berhasil memimpin balapan, tak hanya membuat sang juara bertahan kembali memimpin klasemen tapi juga membuka peluang untuk meraih kemenangan. Dengan cerdik, Pecco pun tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut untuk terus memberikan tekanan kepada Vinales.

    “Saya menempatkan kemenangan ini setara dengan kemenangan di Malaysia tahun lalu atau mungkin bahkan lebih tinggi dari itu. Saya memberikan segalanya untuk melawan setelah apa yang terjadi kemarin. Kami melakukan pekerjaan luar biasa, saya sangat bangga dengan timku,” ungkap Bagnaia yang memantapkan jalur untuk meraih gelar MotoGP pertamanya di Sepang pada 2022, dimana saat itu dia start dari posisi ke-9 di grid.

    Pecco Bagnaia : Orang Terkadang Terlalu Banyak Omong…

    Mengenai jalannya balapan dan kesalahan yang dibuat Jorge Martin, Francesco Bagnaia menjelaskan, “Saya melihat Jorge ngepush dengan sangat keras, terlalu keras. Dari sudut pandangku, kecepatan ban belakang benar-benar berada pada limitnya. Saat saya melihatnya terjatuh, saya hanya mencoba mengendalikannya. Karena saya melihat Maverick mulai mengalami masalah pada ban di sayap kiri. Dengan 10 lap tersisa, saya mulai ngepush lagi dan sungguh sulit dipercaya ketika saya bisa menyalipnya.”

    Hasil Race MotoGP Indonesia 2023
    Hasil Race MotoGP Indonesia 2023

    Apa yang terlintas di benak Bagnaia saat melihat Martin crash di tikungan 11? Pembalap berusia 26 tahun itu menarik napas dan kemudian menjelaskan, “Targetku hari ini adalah untuk menang. Saat kulihat dia terjatuh, aku hanya menghela nafas sedikit karena tak perlu mengejan sekeras sebelumnya. Saya bisa lebih mengontrolnya. Karena ban belakang mulai sedikit aus, jadi sangat penting untuk berkendara lebih konsisten.”

    Usai balapan pada lap selebrasi, sang juara dunia dengan penuh makna meletakkan tangannya di belakang telinga. Saat ditanya mengenai gestur tersebut, dia tersenyum singkat. “Terkadang orang terlalu banyak bicara. Lebih baik menunggu dan berbicara nanti. Itu alasannya,” jelas Pecco saat ditanya. Semua orang tidak sabar dan terlalu banyak menuntut Pecco harus begini dan begitu saat kalah sama Martin kemarin. Pembalap memang harus fokus penggemar biasanya kurang sabar..

    “Hal terakhir yang saya lakukan kemarin ketika saya mematikan ponsel saya adalah berpikir bahwa sangat penting untuk mendapatkan hasil maksimal hari ini dan berjuang untuk kemenangan. Kami membutuhkan itu dan kami pantas mendapatkannya. Ini merupakan dorongan besar untuk sisa balapan,” tegas pemimpin Kejuaraan Dunia saat ini, yang akan berangkat ke Australia untuk balapan berikutnya dengan keunggulan 18 poin dan rasa percaya diri yang tinggi.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini