RiderTua.com – Maverick Vinales dengan percaya diri memimpin sprint race di GP Indonesia selama 8 lap pertama. Kemudian ban belakang soft miliknya habis dan pembalap Aprilia itu tak berdaya menghadapi pasukan Ducati dan hanya finis di posisi ke-4.
Sejak dia pindah ke ‘rumah baru’ di Aprilia, Vinales yang sebelumnya sangat pemarah itu tidak pernah mengkritik ‘majikan’nya ke muka publik. “Saya sangat bangga dengan timku. Namun, jelas kami masih perlu sedikit meningkatkan performa kami,” ujarnya usai sprint race.
Maverick Vinales : Grip Hilang 6 Lap Sebelum Sprint Berakhir
Maverick Vinales terlihat jelas menyembunyikan kekecewaannya yang mungkin paling pahit musim ini. Setelah start yang sempurna, dia memimpin dan dengan cepat menempatkan beberapa meter pertama antara dirinya dan pengejarnya dan terus menyelesaikan putarannya tanpa kesalahan, sementara di belakangnya terjadi persaingan ketat di lintasan. Keunggulannya hanya tinggal 1 detik dan kemenangan sprint pertamanya tampaknya sudah dekat.

Namun tiba-tiba Jorge Martin yang melaju dengan kecepatan kilat, mengejar dengan konstan. Manuver menyalip pembalap Pramac Ducati itu di lap 9 hanyalah awal dari kemalangannya, karena Luca Marini dan Marco Bezzecchi juga menggeser posisinya. Meski kedua pembalap VR46 Ducati itu baru saja menjalani operasi patah tulang selangka, Vinales kembali menjadi korban. Dia kehilangan posisi ke-2 di lap 10 dan kemudian posisi ke-3 di lap terakhir sprint.
“Enam lap menjelang akhir, ban belakang tiba-tiba slip. Tidak ada yang bisa saya lakukan. Saya tidak punya kesempatan untuk melawan,” jelas rekan setim Aleix Espargaro itu.
Namun sejurus kemudian rider berusia 28 tahun itu menambahkan, “Ini tidak ada hubungannya dengan ban, melainkan dengan motor kami. Kami harus mencari tahu apa yang terjadi dan mempersiapkan diri lebih baik lagi untuk race besok. Pada awal balapan, feelingku dengan motornya luar biasa. Saya membalap dengan hati-hati, menjaga kedua roda tetap pada jalurnya dan masih mampu unggul 1 detik. Lalu tiba-tiba saya kehilangan kendali.”
Dan sekali lagi dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak mengkritik. “Tidak ada alasan untuk mengeluh. Kami memimpin balapan, kami berjuang, sekarang kami maju dan fokus pada balapan berikutnya. Itulah sebabnya, saya katakan sebelumnya abhwa saya bangga dengan timku,” tegas Papa Nina itu.
Tentu saja, Maverick Vinales tidak mampu menjawab pertanyaan tentang bagaimana dia bisa bertahan dalam jarak yang sangat melelahkan di balapan utama (27 lap) pada hari Minggu setelah kekecewaan ini. “Gripnya hilang hanya 6 lap sebelum akhir, jadi terlalu cepat habis. Itu belum pernah terjadi sebelum akhir pekan ini. Di balapan utama (Minggu) saya ingin mencoba ban medium. Jelas sekali ban soft tidak tahan disini!” pungkas Vinales.