Home MotoGP Fabio Quartararo : Mengapa Balapan Digelar Jam 3 Sore Padahal Tahu Jam...

    Fabio Quartararo : Mengapa Balapan Digelar Jam 3 Sore Padahal Tahu Jam 5 Sudah Gelap

    Fabio Quartararo Yamaha
    Fabio Quartararo Yamaha

    RiderTua.com – Fabio Quartararo start dari baris kelima atau dari posisi ke-14 di GP Jepang. Ketika sebagian besar pembalap yang dipimpin oleh Jack Miller masuk ke pitlane untuk berganti motor setelah lap pertama, pembalap pabrikan Yamaha itu tetap melanjutkan balapan dengan ban slick dan sempat berada di posisi ke-2.

    Namun Quartararo langsung menyadari bahwa risikonya tidak akan membuahkan hasil dan setelah lap berikutnya juga berganti motor kedua yang menggunakan ban hujan dan merosot dari posisi ke-3 ke posisi terakhir. Dari sana, El Diablo mampu terus melesat maju. Setelah lap 12 dia naik ke posisi ke-10 dan putaran terakhir yang dilakukan atau putaran ke-13 tidak dihitung.

    Fabio Quartararo : Mengapa Balapan Digelar Jam 3 Sore Padahal Tahu Jam 5 Sudah Gelap

    “Kacau sekali. Saya tidak mengerti mengapa kami harus menjalankan balapan pada jam 3 sore dalam kondisi seperti ini padahal kita tahu hari akan gelap pada jam 5 sore. Mustahil untuk dipahami,” keluh Fabio Quartararo memprotes dari sudut pandang pembalap.

    Fabio Quartararo - Pecco Bagnaia
    Fabio Quartararo – Pecco Bagnaia

    Ketika ditanya apakah dia melakukan kesalahan dengan tetap berada di trek dengan ban slick selama satu lap lebih lama ketimbang ganti motor dengan ban hujan sama seperti sebagian besar pembalap setelah lap pertama, Quartararo menjawab, “Hujannya tidak terlalu deras jadi saya terus membalap dengan jalan slick. Jika dipikir-pikir, sudah jelas saya kehilangan beberapa detik sebagai hasilnya. Namun pada akhirnya dalam kondisi seperti ini tidak membuat perbedaan besar bagiku, apakah saya finis di posisi ke-10 atau 14.”

    “Jika saya berganti motor lain dengan ban hujan satu lap sebelumnya, saya mungkin bisa ditempatkan beberapa posisi lebih jauh, tapi tentu saja tidak lebih baik dari posisi ke-7, karena dalam dua lap terakhir saya membuat dua kesalahan membalap yang merugikanku dan kehilangan beberapa detik,” jelas rider asal Nice-Prancis itu.

    Motor pabrikan Yamaha dikritik karena penggunaan tenaganya yang berlebihan yang sangat merugikan saat hujan, namun Quartataro menempatkannya dalam perspektif dan menjelaskan masalahnya dengan cara yang lebih kompleks.

    “Mesinnya bagus, tidak super lembut tapi masalahnya adalah motor terkadang sangat berfungsi dengan baik tetapi menangani aspek lain dengan lebih buruk. Berbelok ke tikungan sangat sulit di lintasan basah, cengkeraman di tikungan juga tidak terlalu buruk. Tapi dengan perilaku membalap seperti ini, saya tidak bisa membawa kecepatan ke tikungan, itu memperlambat saya,” pungkas rider berusia 24 tahun itu.

    TINGGALKAN BALASAN

    Silakan masukkan komentar Anda!
    Silakan masukkan nama Anda di sini