RiderTua.com – Marco Bezzecchi mengalami crash serius tepat pada awal Q2 pada hari Sabtu di Motegi. Rider Mooney VR46 itu mengalami highside di tikungan cepat 13 dan berguling beberapa kali di gravel trap. Namun efek setelahnya tidak berdampak pada performanya. “Saya merasa baik-baik saja. Saya merasakan sedikit nyeri di pergelangan kaki kiri dan lutut kananku. Untungnya tidak ada yang perlu dikhawatirkan,” ungkap Bez.
Bezzecchi juga menyaksikan crash horornya di layar monitor. Tapi itu tidak membuatnya takut. “Tidak, karena melihat crash lebih menakutkan, ketimbang mengalaminya,” ujar murid Valentino Rossi itu sambil bercyandyaaa.
Marco Bezzecchi : Saya Tidak Bisa Menonaktifkan Front Device Saat Start
Mengenai penyebab crash yang dialaminya, Marco Bezzecchi menjelaskan, “Saya melakukan kesalahan karena saya memasuki tikungan terlalu cepat pada out-lap ketika ban belum siap. Pada dasarnya ban sudah siap, tapi saya mengambil dua tikungan sebelumnya sedikit lebih lambat karena saya ingin memberikan lebih banyak celah untuk Di Giannantonio yang ada di depanku. Saya terlalu dekat, jadi saya biarkan dia melaju sedikit kedepan tapi sayangnya saya berbalik terlalu cepat dan terjatuh.”

Bez kemudian bergegas kembali ke pit Mooney VR46 untuk berburu waktu dengan GP22 keduanya. “Motor kedua memiliki ban medium di bagian depan, yang bukan merupakan pilihan terbaik untuk trek ini, namun saya berhasil menempati posisi ke-4 di grid. Jadi itu bagus,” kata putra Vito Bezzecchi itu.
Masalah dalam Balapan
Bezzecchi kurang senang dengan finis ke-6 nya dalam sprint race. “Saya memulai sprint dengan baik, tetapi saya membuat beberapa kesalahan kecil yang sedikit memperlambatku. Itu mengecewakan, tapi saya akan berusaha tampil lebih baik pada hari Minggu,” yakin Bez.
“Pertama, saya tidak bisa menonaktifkan front device saat start, itulah sebabnya saya sangat lambat di dua tikungan pertama karena motor tidak bisa dibelokkan. Itu sebabnya saya kehilangan posisi dari Marc Marquez dan selalu sulit untuk menyalip Marc karena dia kuat dalam mengerem. Tapi saya juga melakukan kesalahan dengan perangkat ride height belakang dan menggunakannya di tempat yang tidak seharusnya,” imbuh pembalap berusia 24 tahun itu dengan kesal.
Bez menambahkan, “Jika saya tidak mengaktifkan perangkat seperti yang saya lakukan hari ini, saya pasti dapat meningkatkan posisinya. Maka Zarco tidak akan menyalipku dan saya bisa langsung menyalip Marquez. Tapi saya sempat tidak berkonsentrasi sejenak, mengaktifkan perangkat dan kehilangan waktu. Sebab jika setelahnya tidak dilakukan pengereman kuat maka bagian belakang tidak akan naik lagi. Kalau melihat di mana Zarco menyalipku, saya melewati tikungan 6 seolah-olah saya berada di Moto2. Kesalahan lainnya adalah akibat dari kesalahan tersebut karena saya ingin mengejar secepatnya.”
Dengan margin kesalahan yang lebih kecil, Bez yakin setidaknya bisa mengimbangi Pecco Bagnaia dan Jack Miller dalam perebutan podium terakhir. “Ya, menurutku begitu. Saya tidak tahu apakah saya bisa menjadi lebih baik,” ungkap rider asal Rimini-Italia itu.
Meski begitu, Bez percaya diri mampu menjalani balapan 24 lap pada hari Minggu dengan hasil yang lebih baik. “Saya merasa nyaman dengan motor dan saya selalu percaya diri,” jawab murid Valentino Rossi itu.
Kebetulan, Bezzecchi melakukan sprint race pada Sabtu sore dengan motor keduanya. “Yang lainnya juga sudah siap. Mekanikku tidak tidur,” pungkas pembalap Ducati dari Mooney VR46 Racing Team itu sambil tersenyum.