RiderTua.com – Setelah Fabio Quartararo finis di posisi ke-3 pada balapan di India, para penggemar pasti mengharapkan ada tren kenaikan Yamaha pada balapan kandangnya di Jepang. Namun nyatanya harus dikecewakan dengan performa M1 di Motegi ( finis P-15).
Pembalap berusia 24 tahun yang kini benar-benar kecewa itu mengungkapkan rasa frustrasinya, “Situasinya benar-benar tidak ada harapan. Kami tidak memiliki kecepatan, tidak ada downforce, dan tidak ada perilaku turn-in, sama sekali tidak ada. Secara konseptual, motornya sudah berumur 3 tahun. Kami telah kehabisan segalanya. Itu adalah potensi kita. Saya tidak punya rencana bagaimana kami bisa menjadi lebih baik,” keluh Quartararo.
Fabio Quartararo : Performa Tersebut Merupakan Aib yang Memalukan

Fabio Quartararo start dengan baik di sprint race Motegi, tetapi kemudian ketinggalan pada lap pertama dan tertinggal jauh. “Kalau begitu, itulah masalahnya. Agar bisa menjadi cepat, terkadang kami harus melampaui limit saat melakukan pengereman dan kemudian terjadilah kesalahan,” ungkap El Diablo.
Lebih lanjut rider asal Nice-Prancis Selatan itu menjelaskan, “Kami sangat lambat. Handling ban juga tidak berfungsi. Jika kita ingin melakukan time attack saat latihan, ban akan hancur total setelah lap pertama, atau jika kita beruntung setelah lap kedua. Kita tidak dapat mengembangkan dan membangun hal seperti itu. Dan jika kita mengikuti pembalap yang cepat dalam latihan, seperti yang saya coba lakukan dengan Marc Marquez, maka seluruh sistem akan kacau di slipstream.”
Hal serupa juga terjadi pada rekan setimnya Franco Morbidelli. “Performa tersebut merupakan aib yang memalukan. Seperti kita ketahui, harapan pada akhirnya mati. Tapi aku bahkan tidak percaya akan hal itu lagi,” pungkas Quartararo.