RiderTua.com – Karena pabrikan Jepang Honda dan Yamaha sangat tertinggal tahun ini, sekarang para rival mereka harus memberi mereka konsesi yaitu hak istimewa teknis, sehingga mereka dapat berkembang lebih cepat dan mengejar ketertinggalan. Namun sejauh ini KTM enggan memberikan kelonggaran tersebut.
Bahkan CEO Aprilia Racing Massimo Rivola ingin setiap pabrikan yang memiliki 4 tim MotoGP dan 8 pembalap di lintasan (dalam hal ini Ducati) mendapatkan jadwal tes yang lebih sedikit di masa depan. Rivola lebih suka jika tidak ada pabrikan yang diizinkan dilengkapi lebih dari 3 tim.
“Jadi, kami harus memutuskan untuk menyerahkan beberapa tim kepada Massimo Rivola?” jawab direktur balap Ducati Corse Gigi Dall’Igna sambil tersenyum tenang saat ditanya mengenai masalah ini.
Sejurus kemudian insinyur asal Italia itu langsung menambahkan, “Tidak masalah. Semua orang mengeluh karena kami punya 4 tim. Tapi kami mengikuti aturan ‘pasar bebas’. Kami tidak memberikan motor secara gratis, kami memenuhi permintaan tim. Saat kami tidak kompetitif, permintaan motor Desmosedici juga terbatas. Selain itu, Honda dan Yamaha selalu melengkapi tim satelit dan pembalap dalam jumlah besar di masa lalu. Tidak ada yang pernah mengeluhkan hal tersebut saat itu.”
Gigi Dall’Igna yang sukses memenangkan 12 dari 20 balapan tahun lalu dan berhasil memenangi 9 dari 12 balapan hari Minggu pada tahun 2023, juga menekankan, “Saya tidak pernah meminta perubahan peraturan di kelas MotoGP. Saya mempelajari peraturan teknis dan kemudian membuat motor.”
Faktanya, dalam hampir 10 tahun menjabat sebagai General Manager di Ducati Corse, Gigi Dall’Igna telah membuat kehebohan dengan ide-ide revolusioner dan inovasi teknisnya. Dia mengarahkan tim pabrikan Ducati ke status ‘open class’ pada tahun 2014 dan 2015, yang tidak sesuai dengan peraturan tetapi juga tidak secara tegas dilarang. Jadi dia mendapat 12 mesin, bukannya 5 mesin dan 2 liter lebih banyak untuk balapan.
Kemudian Gigi mengejutkan lawan-lawannya dengan sederet penemuannya seperti winglet, perangkat belakang dan depan, perangkat holeshot, ‘spoon’ winglet roda belakang yang kontroversial, roda tertutup penuh, spoiler belakang dan sebagainya. Namun, semua konsep dan perangkat ini bukanlah konsesi. Insinyur jenius berusia 57 tahun ini selalu selangkah lebih maju dibanding para rivalnya dengan mempelajari regulasi teknis secara cermat.
RiderTua.com - Penjualan mobil BYD memang baru dimulai di Indonesia, tapi mereka sukses dalam menghadirkan produk unggulannya. Dari Atto 3,…
RiderTua.com - Setelah finis di posisi ke-11 dalam sprint race, Raul Fernandez percaya diri untuk Grand Prix hari Minggu di Motegi.…
RiderTua.com - Pada balapan kandang Honda di Motegi, Luca Marini berhasil finis ke-14 dan mencetak 2 poin. Rider Italia itu…
This website uses cookies.
Leave a Comment