RiderTua.com – Fabio Quartararo merenungkan situasi di Yamaha pasca GP Misano. Yang dulunya acuh dengan tim lapis kedua, kini tim satelit tetap menjadi prioritas Yamaha. MotoGP musim 2023 terbukti menjadi kegagalan bagi Fabio Quartararo dan Yamaha, yang dulunya adalah juara dunia 2021 dan runner-up 2022. Tes Misano seharusnya memberinya kepercayaan diri menjelang persiapan MotoGP 2024, tahun depan, namun pembaruan mesin baru yang telah lama ditunggu-tunggu tidak terbukti menarik bagi pembalap Yamaha itu.
Sejak dimulainya Kejuaraan Dunia, dia hanya meraih satu podium dan total 85 poin yang menempatkannya di posisi kesebelas klasemen pembalap. Meski mengalami kesulitan pada YZR-M1, Fabio Quartararo tetap berusaha tenang dan menaruh kepercayaan pada pabrikan Yamaha. Pabrikan asal Jepang itu terus berupaya memberinya motor bagus menjelang musim 2024. Inti permasalahannya terletak pada performanya di kualifikasi, di mana dia tak mampu mengimbangi banyaknya pembalap Ducati. Dan ketika Yamaha mengejar, masalah grip terus muncul, apalagi mulai tahun ini mereka hanya bisa mengandalkan data dari dua prototipe saja karena belum memiliki tim satelit.
Banyaknya masalah turut menggerogoti kepercayaan diri pembalap Prancis itu. Dalam sebuah wawancara dia mengakui bahwa tahun ini sulit pada awalnya, karena mereka memiliki ribuan pertanyaan. Salah satu pertanyaannya adalah.. apakah saya masih cepat?… Quartararo tahu dia masih bisa menyampaikan pendapatnya untuk pengembangan Yamaha di kejuaraan MotoGP, tetapi diperlukan langkah maju yang menentukan dalam evolusi M1. Motornya masih kekurangan top speed, suatu hal yang telah lama dia perjuangkan tanpa menemukan solusi yang diinginkan. “Kami memperoleh tambahan kecepatan 1 atau 2 km/jam, namun masalahnya adalah pembalap lain melakukan hal yang sama atau bahkan lebih, dan pada akhirnya hal ini merugikan kami… Kami harus mengambil banyak risiko untuk benar-benar melakukan perubahan. ”
Apa yang hilang dari pabrikan Jepang itu untuk kembali ke puncak? Yang pertama dan terpenting adalah tim satelit dengan dua pembalap bagus. Suatu hal yang telah dikerjakan Lin Jarvis selama beberapa waktu, tetapi tanpa prospek apa pun untuk tahun depan, karena terbatasnya kontrak. “Para pembalap, tim satelit dengan dua pembalap yang bagus untuk melaju secepat mungkin dan merebut tempat saya di pabrikan Yamaha. Sama seperti saya merasa lapar akan kemenangan ketika saya berada di Petronas untuk menjadi pembalap tim resmi, itu adalah tujuan nomor satu… Kami membutuhkan tim satelit dengan dua pembalap muda yang ingin menggantikan saya. Ini memberi saya keinginan untuk melaju lebih cepat sebagai pembalap tim resmi”.
Jadi tim satelit dengan pembalap yang ganas akan membuat Quartararo terpacu untuk lebih baik lagi.. Katanya dulu gak butuh ?
RiderTua.com - Salah satu motor keren yang ikut mejeng di gelaran EICMA 2024 bulan November kemarin, Italjet Speedster 2025 baru…
RiderTua.com - Meski meraih juara dunia MotoGP pada 2021 berkat Fabio Quartararo, Yamaha belum pernah memenangkan balapan lagi sejak GP…
RiderTua.com - Penerimaan Hyundai Tucson generasi terbaru di Indonesia sudah cukup bagus, meski modelnya tidak diproduksi lokal seperti model sebelumnya.…
This website uses cookies.
Leave a Comment