RiderTua.com – Setelah melibas 27 lap di balapan hari Minggu di GP San Marino, Stefan Bradl membawa Honda RC213V-nya finis sebagai pembalap Honda terbaik kedua. Dia kalah 35,3 detik dari pemenang Jorge Martin (Pramac Ducati) dan tidak menemukan banyak hal positif di akhir pekan Misano.
“Dengan sasis dan aerodinamis baru kami agak meningkat, tapi yang lain jauh lebih baik dari kami,” ungkap test driver HRC (Honda Racing Corporation) itu yang sudah menandatangani perpanjangan kontrak hingga 2025. Bradl akan membalap di India (22-24 September) dan Jepang (29 September-1 Oktober) di tim LCR-Honda untuk menggantikan Alex Rins yang cedera.
Stefan Bradl menambahkan, “Kami masih belum dalam posisi menyerang dalam balapan seperti ini, tapi sebenarnya bukan itu gunanya bagi seorang test rider. Hari ini saya harus membalap dengan konfigurasi yang berbeda. Karena motor baru ini masih sangat muda, kami belum memiliki cukup suku cadang untuk membuat motor ini mampu melaju kencang dalam jarak jauh. Itu sebabnya sudah jelas dalam sesi pemanasan bahwa kami memiliki pendekatan berbeda untuk race hari Minggu.”
“Iya, konsep motor barunya sedikit berbeda, tapi untuk saat ini hasilnya sama seperti dulu. Setidaknya saya bisa menyelesaikan balapan. Sekarang saya cukup lelah karena melakukan time attack dengan Honda menguras banyak energi. Dan imbalan atas upaya ini tidak sebanding. Tidak mungkin melaju dengan kecepatan optimal untuk seluruh jarak balapan,” imbuh rider berusia 33 tahun itu.
“Seperti semua pembalap Honda, saya menggunakan ban belakang soft. Itu berarti sesuatu, karena seluruh pembalap lainnya menggunakan ban medium di belakang. Tapi kami tidak punya traksi yang cukup, jadi kami memerlukan kompon soft. Yang jelas dengan kompon soft, pada akhirnya cengkeramannya akan berkurang di akhir balapan.”
“Motor juga berperilaku sangat berbeda hari ini, dibandingkan saat tes dalam 1,5 hari di Motegi dan di Misano pada hari Jumat dan Sabtu. Dan jika kita juga membalap secara berkelompok dengan pembalap lain, efek aerodinamisnya akan memiliki efek yang sangat berbeda. Itu sebabnya saya katakan, Formula 1 dengan roda dua berbeda. Dan pemahaman kita tentang motor baru masih terlalu sedikit, kita tidak bisa menyerang atau bertindak. Kami hanya mengelola dan bertahan dalam balapan,” pungkas Stefan Bradl.
This post was last modified on 11 September 2023 14:51
RiderTua.com - Jorge Martin selalu menegaskan bahwa dirinya pasti akan meninggalkan tim Pramac pada akhir 2024 baik untuk pindah ke…
RiderTua.com - Setelah pensiun dari MotoGP, Jorge Lorenzo selalu mengamati dan menganalisa peristiwa di Kejuaraan Dunia MotoGP. Mantan rider asal…
RiderTua.com - Rookie Pedro Acosta bersiap melakoni balapan GP Prancis di Le Mans sebagai peringkat 4 di klasemen MotoGP. "Kami…
RiderTua.com - Setelah memenangkan gelar dunia Moto2, Pecco Bagnaia naik ke MotoGP pada 2019 saat berusia 22 tahun. Rider Italia itu…
RiderTua.com - Mungkinkah Pecco Bagnaia dan Marc Marquez menjadi duo pabrikan Ducati 2025?Marquez termasuk di antara 3 kandidat utama untuk…
RiderTua.com - Suzuki Ertiga Hybrid menjadi satu dari tiga mobil hybrid yang dijualnya di Indonesia. Penjualannya cukup bagus, meski belum…
Leave a Comment