RiderTua.com – Setelah sekian lama memimpin balapan Moto2 di GP Spielberg, Pedro Acosta harus mengakui kekalahannya dari pembalap murid VR46 Academy, Celestino Vietti di momen-momen terakhir. Pembalap Red Bull KTM Ajo itu meski tetap memperbesar keunggulannya di Kejuaraan Dunia, dia sedikit kecewa.
Pemimpin posisi terdepan Pedro Acosta menjelaskan sejak awal balapan Moto2 di GP Austria bahwa dialah yang harus dikalahkan dalam perebutan kemenangan seri itu. Pembalap Tim Red Bull KTM Ajo ini tetap memimpin di awal dan hanya dalam beberapa lap dia sudah unggul 1,5 detik dari pemenang tahun lalu Ai Ogura dari Honda Team Asia.
Pada awalnya semuanya tampak seperti kemenangan keempat pembalap Spanyol itu musim ini ( di depan mata). Namun di sepertiga balapan terakhir, pembalap Fantic Celestino Vietti terus berusaha merangsek ke depan dengan membukukan waktu tercepat dalam balapan, yang akhirnya bisa menyalip Acosta di lap 18. Vietti tak menyerah memimpin hingga garis finis dan menjauhkan dirinya dari kejaran Acosta, dengan selisih 1,435 detik di posisi kedua.
“Kami kembali mencetak podium. Menyakitkan sekali tidak menang di sini, di Austria. Ini adalah kandang bagi KTM dan Red Bull, saya ingin mendapatkan hasil itu untuk mereka,” kata pembalap Spanyol berusia 19 tahun itu, puas dengan podiumnya yang kedelapan musim ini, namun mengakui ada rasa sedikit menyakitkan.. ” Namun, ketika melihat klasemen Kejuaraan Dunia, rasa sakit itu akan segera hilang, karena Acosta mampu memperlebar keunggulannya atas runner-up Kejuaraan Dunia Tony Arbolino (finish ke-6). Dia sekarang unggul dua belas poin dari pembalap Italia itu di puncak klasemen.
Manajer tim Aki Ajo pun menilai positif hal tersebut. “Tempat kedua adalah hasil yang penting karena memungkinkan Pedro memperpanjang keunggulannya dalam kejuaraan. Kami tahu pembalap lain ingin mengalahkan Pedro jadi kami harus tetap tenang dan fokus.”
