RiderTua.com – Maverick Vinales menunjukkan kecepatan yang mengesankan di Red Bull Ring, tetapi pada akhirnya gagal memanfaatkan startnya yang dari posisi kedua di grid. Pada sprint race hari Sabtu, pembalap berusia 28 tahun itu terjebak dalam kekacauan di awal balapan tapi kemudian mampu mengejar dan mengamankan posisi ke-8.
Juga pada race hari Minggu, fase awal berakibat fatal bagi Vinales. Dari posisi 2, pembalap Aprilia itu menjadi sasaran empuk bagi Ducati dan KTM dimana Brad Binder dan Jack Miller (KTM) serta Alex Marquez dan Marco Bezzecchi (Ducati) melesat dari belakang.
Maverick Vinales : Pecco Terlalu Cepat Tapi Saya Pasti Bisa Melawan Brad Binder
Vinales mengakhiri lap pertama hanya di posisi ke-9, tetapi dia berhasil kembali merangsek maju ke posisi ke-6 selama balapan. Pada akhirnya dia finis terpaut 9 detik di depan rekan setimnya Aleix Espargaro yang finis ke-9.
Sejak lama Aprilia diketahui memiliki kelemahan start yang signifikan dibandingkan pabrikan lain. Namun setelah start yang lagi dan lagi kacau, pembalap Spanyol itu menjelaskan, “Saya terus mendorong Aprilia karena kami perlu meningkatkan area ini. Seandainya kami mampu tetap di depan, ritme balapanku sudah cukup untuk meraih podium. Pecco (Bagnaia) terlalu cepat, tapi saya pasti bisa melawan Brad (Binder).”
Juara Dunia Moto3 2013 itu melihat dirinya tidak berdaya dalam situasi saat ini. “Sebagai seorang pembalap, saya tidak bisa berbuat lebih banyak. Saya sudah mencoba semua yang mungkin bisa dilakukan. Pada awalnya, kami mencapai titik pengereman pertama jauh lebih lambat dibandingkan produsen lain. Ini bikin frustrasi,” imbuh Papa Nina itu.
“Kami harus menerima situasi ini dan mempertimbangkan, bagaimana kami dapat meningkatkan area ini di masa depan. Saya mendapatkan hasil maksimal dari motor akhir pekan ini. Tapi itu bukan hasil yang ingin kami tuju,” pungkas Maverick Vinales.