RiderTua.com – Pecco Bagnaia melakoni hari Sabtu di Red Bull Ring dengan sangat sempurna. Pembalap Ducati Lenovo itu meraih pole position sekaligus kemenangan dalam sprint 14 lap. “Sangat penting untuk start dengan baik. Kami tahu potensi KTM sejak awal. Itulah mengapa sangat penting untuk start dengan sempurna. Ducati memberi saya ‘sesuatu’ yang baru untuk memulai akhir pekan ini dan itu bekerja dengan baik. Saya start dengan sangat baik,” ujar pembalap berusia 26 tahun itu membocorkan kunci kemenangan sprint keempatnya dan justru termotivasi ketika pembalap Red Bull-KTM Brad Binder mengintai di belakangnya (finis ke-2).
Pemimpin klasemem itu tidak mau membeberkan secara pasti, inovasi apa yang dimaksud. Apakah itu elektronik atau kopling? “Ini adalah part baru yang tidak terlihat,” kata Pecco sambil tertawa.
Pecco Bagnaia : Sangat Penting Tidak Membiarkan Seorang Pembalap Menyalipku
Mengenai jalannya sprint race, Francesco Bagnaia menjelaskan, “Saya perkirakan Brad akan memimpin setelah start. Tapi ketika saya berada di depan, saya mencoba tiga atau empat kali mengerem dengan sangat keras untuk tidak memberinya kesempatan menyalipku. Saya hanya mencoba memacu kecepatan, karena saya tahu betapa sulitnya mengikuti seseorang dengan aturan tekanan ban yang baru. Saya sendirian saat memimpin sprint dan tekanan udara di ban depan sudah sangat tinggi.”
Namun pembalap murid Valentino Rossi itu memperkirakan kecepatan yang sama sekali berbeda untuk balapan 28 lap pada hari Minggu. “Karena saat sprint saya tidak memperhatikan ban belakang. Cengkeramannya bagus dan sejak awal saya ngepush sekuat tenaga, dan itu adalah strategi terbaik dari sudut pandang saya,” ungkap Pecco.
Pembalap asal Turin-Italia itu menambahkan, “Pada hari Minggu ceritanya pasti berbeda karena balapannya sangat panjang dan cuaca sangat panas. Kami tidak bisa memacu seperti di sprint sehingga kecepatannya akan lebih lambat dan menurutku banyak pembalap akan memiliki potensi untuk itu. Menurutku ini akan menjadi balapan grup untuk 15 lap pertama, setelah itu kita lihat saja.”
Selain Ducati, KTM dan Aprilia tampil apik di Red Bull Ring. “Akan sangat penting untuk tidak membiarkan seseorang menyalip saya. Tekanan ban depan akan benar-benar menjadi masalah besar dan bisa berbahaya. Jadi kita harus berhati-hati. Tidak akan mudah bagi para teknisi yang bertugas mengatur tekanan udara,” jelas tunangan Domizia Castagnini itu.
Pecco melanjutkan, “Dibandingkan dengan Silverstone, Michelin memberi kami lebih banyak kelonggaran karena trek di sini lebih menuntut. Saya memimpin balapan dan tekanannya melebihi batas. Dalam pandanganku, berbahaya dalam kasus ini. Ketika kita membalap dalam kelompok, kita sudah tahu bahwa jika membalap di belakang pembalap lain kita bisa mengalami masalah tekanan ban atau kita mencoba mengambil risiko dan nasib kita bergantung pada keberuntungan.”
Apakah juara dunia MotoGP 2022 itu tidak takut bahwa ini mengarah ke Formula 1? “Ya, tapi Dorna menerimanya. Jadi hanya itu saja yang bisa dikatakan,” pungkas Pecco Bagnaia sambil mengangkat bahu.